sebuahplat logam terbuat dari bahan perunggu jika koefisien muat panjangnya 1,8 x 10^-5 C^-1 dipanaskan dari suhu 0C sampai 80C dengan ukuran panjang dan lebarnya berturut turut 15 cm dan 10 cm hitung; pertambahan luas plat tersebut Iklan Jawaban terverifikasi ahli 3.9 /5 118 hendrisyafa Ao = 15 cm x 10 cm = 150 cm² ΔA = Ao.β. ΔT --> β = 2α Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Klasifikasi berbagai jenis benda yang ada di sekitar kita saat ini terdiri dari berbagai macam dan terbuat dari berbagai macam bahan. Yang setidaknya salah satu bahan dipergunakan dalam proses pembuatan suatu benda yang sudah digunakan sejak zaman dahulu yaitu perunggu. Dimana manusia kerapkali memanfaatkan apa yang ada di alam dengan pengolahan yang sederhana., seperti mempergunakan perunggu Tidak seperti saat ini banyak benda dari besi yang mudah dibuat bahkan dalam jumlah banyak di dalam pabrik-pabrik. Walaupun demikian, perunggu masih difungsikan untuk beberapa keperluan yang memang tidak dapat digantikan oleh bahan lain, karena perunggu memiliki karakteristik unggulnya sendiri. Perunggu adalah jenis ikatan logam yang paling dikenal oleh manusia. Dimana perunggu memiliki warna yang indah yaitu seperti emas, sehingga sering digunakan sebagai kebutuhan seni dan kebutuhan lainnya. Disisi lainnya perunggu tersusun atas komposisi berbagai jenis unsur kimia yaitu paduan tembaga, timah, dan kuningan. Bahkan, beberapa perunggu lainnya juga mengandung unsur-unsur seperti alumunium, mangan, fosfor, silikon, arsen, nikel, dan seng. Jenis Benda dari Perunggu Adapun dalam sejarahnya, perunggu dikenal sejak zaman perunggu sekitar ke-4 SM. Pada zaman tersebut, perunggu banyak digunakan sebagai senjata, material bangunan, dan lain-lain. Beberapa contoh dan fungsi dari perunggu yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain yaitu; Alat Musik Perunggu banyak digunakan pada alat musik, di Indonesia beberapa alat musik daerah terbuat dari perunggu. Misalnya yaitu kolintang yang berasal dari Indonesia bagian timur. Alat musik ini mirip dengan beberapa daerah lainnya seperti Jawa dan Bali. Kolintang adalah jenis alat musik perkusi yang terbuat dari kayu dan juga perunggu. Koin Koin Sejak dahulu perunggu sudah digunakan dalam pembuatan, mungkin yang kita kenal sebagian besar koin terbuat dari tembaga. Padahal sebenarnya merupakan perunggu yang terbuat dari paduan tembaga dengan timah dan seng. Koin yang terbuat dari tembaga berwarna emas. Patung Patung Pada zaman kuno, perunggu digunakan untuk membuat patung. Seorang Raja di Sennacherib mengklaim menjadi orang pertama yang membangun patung perunggu besar dengan menggunakan cetakan dua bagian. Dalam seni Yunani Kuno, patung perunggu dianggap sebagai bentuk yang paling tinggi, namun saat ini hanya tersisa sedikit karena perunggu menjadi bahan yang berharga. Baling-baling Kapal Baling-baling kapal adalah benda yang terbuat dari berbagai macam paduan, salah satunya adalah perunggu. Bahan baling-baling yang berasal dari perunggu cukup banyak digunakan, sebab memiliki sifat yang kuat serta tahan terhadap korosi. Baling-baling pada kapal merupakan bagian yang digerakkan oleh mesin, bagian ini sangat penting untuk mendapatkan gaya dorong bagi laju kapal, sehingga kapal dapat bergerak. Senjata Benda lainnya yang terbuat dari perunggu adalah senjata. Berbagai senjata banyak dibuat dari perunggu, misalnya pedang, panah, peluru tembakan, dan lain-lain. Sebagai bahan pembuat senjata, perunggu sudah digunakan sejak lama dan berfungsi sebagai alat perlindungan ketika perang, alat berburu, serta kegunaan lainnya. Bejana Bejana atau wadah adalah salah satu benda warisan zaman dahulu khususnya yang terbuat dari perunggu. Umumnya bejana perunggu digunakan sebagai tempan untuk menyimpan makanan. Wadah ini terdiri dari berbagai macam bentuk yang berbeda, namun fungsinya tetap sama. Piala/Medali Piala atau medali adalah dua benda yang harus selalu ada pada setiap kompetisi. Baik piala atau perunggu ada yang terbuat dari bahan perunggu, keduanya berfungsi sebagai hadiah pada perlombaan tertentu. Perbedaan piala dengan medali yaitu, piala adalah benda yang dapat dipajang, sementara medali biasanya dikalungkan pada pemenang. Sifat Benda dari Perunggu Adapun untuk beberapa sifat yang dimiliki oleh perunggu diantaranya adalah; Sangat ulet, sifatnya ini ditunjukkan dengan daya tahan gesekan yang rendah jika bersinggungan dengan logam lain Perunggu dengan paduan berbeda menampilkan sifat unik yang berfungsi memperluas jumlah kecil saat proses pemadatan cairan Perunggu bersifat rapuh, karena saat terpapar udara perunggu akan mengalami reaksi oksidasi pada lapisan luar. Lapisan yang merupakan tembaga oksida tersebut akan berubah menjadi tembaga karbonat Perunggu yang permukaannya keras tidak menimbulkan percikan api. Hal ini menjadikan perunggu dimanfaatkan sebagai logam keras apabila di sekitar bahan kimia akan mudah terbakar JawabanDari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa hakekatnya perunggu memiliki karakteristik fisik yang hampir sama dengan emas, akan tetapi perunggu lebih mudah rapuh walaupun teksturnya keras. Namun, sifat perunggu tersebut bergantung pada komposisi spesifik dari paduan yang digunakan dan cara pemrosesannya. Nah, demikinalah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan berbagai jenis benda yang terbuat dari perunggu dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi bagi kalian yang membutuhkannya. Jika pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa beberapa benda dari Zaman Perunggu terbuat dari logam besi meteor - seperti salah satu belati yang dikuburkan bersama Raja Tutankhamun - studi terbaru ini menjawab pertanyaan tentang seberapa luasnya praktek tersebut dilakukan. Albert Jambon, dari National Centre for Scientific Research CNRS di Prancis, menganalisa artefak museum dari Mesir, Turki, Suriah dan Tiongkok, menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer untuk menemukan apakah mereka semua berasal dari material yang sama. "Hasil terkini menunjukkan bahwa sebagian besar logam besi di Zaman Perunggu berasal dari meteorit," kata Albert. "Langkah selanjutnya akan menentukan di mana dan kapan peleburan logam terestrial itu terjadi." Besi di Zaman Perunggu? Sesuai dengan nama masanya, perunggu merupakan logam pilihan yang dipakai untuk membuat peralatan, senjata, dan perhiasan di Zaman Perunggu pada 3300 BCE. Bahannya tahan lama dan mudah didapat. Mereka meleburkan tembaga dan mencampurnya bersama timah serta logam lainnya. Baca juga Peti Harta Karun Misterius Ditemukan di Bangkai Kapal Bersejarah Sementara itu, Zaman Besi yang dimulai 2000 tahun berikutnya, mendapat namanya ketika manusia mulai mempelajari cara melebur besi dari batu mineral. Oleh sebab itu, para sejarawan sempat bingung dengan temuan peralatan dan senjata yang berbahan besi di Zaman Perunggu. Padahal, besi sangat langka pada masa itu dan belum ada yang menggunakannya. Lalu, darimana datangnya material besi tersebut? Kunci dari pertanyaan di atas adalah fakta bahwa besi dari meteorit yang jatuh ke bumi, mengandung banyak nikel. Ini tidak dimiliki oleh besi yang ada di bumi. Artefak dari logam meteorit Dengan bantuan X-Ray Fluorescence Spectrometer, yang menggunakan sinar X untuk menganalisa komposisi senyawa pada setiap obyek tanpa menyentuhnya, Albert mempelajari barang-barang yang ada di museum. Termasuk manik-manik, belati dan sandaran kepala. Baca juga Ternyata, Manusia Purba Eropa Punya Kotak Bekal Makanan Tentu saja, logam besi meteorit yang kaya akan nikel, ditemukan pada benda-benda antik tersebut. Bahkan, logam besinya sudah siap digunakan tanpa harus melelehkannya terlebih dahulu. Ini bukan sekadar cerita isapan jempol belaka dari Zaman Perunggu. Adanya analisa ini membantu mempersempit pilihan sehingga dapat membantu menemukan kapan dan di mana manusia mulai mengembangkan pengetahuan teknologi untuk memproduksi besi. "Studi ini menekankan pentingnya metode analisis untuk mempelajari evolusi penggunaan logam di masa lalu," pungkas Albert. PROMOTED CONTENT Video Pilihan - Berdasarkan penemuan benda hasil kebudayaan manusia purba, fosil, dan artefak, para ahli arkeologi membagi masa prasejarah ke dalam dua periode, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Pada Zaman Logam, manusianya tidak hanya menggunakan peralatan sehari-hari dari batu, tetapi juga mampu membuat alat-alat dari logam. Manusia yang hidup pada Zaman Logam dikatakan telah mengembangkan teknologi yang cukup logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan mudah sebagaimana halnya batu. Pada periode ini, bahan-bahan dari logam diolah dan dibentuk menjadi beraneka ragam peralatan. Hal itu membuktikan bahwa manusia purba telah mengenal teknik peleburan logam. Zaman Logam juga disebut Masa Perundagian, sebab di dalam masyarakatnya muncul golongan undagi yang terampil di bidangnya masing-masing. Baca juga Zaman Batu Pembagian, Peninggalan, dan Kehidupan Manusia Teknik pengolahan logam Pada periode ini, masyarakatnya mengenal dua teknik pengolahan logam, yaitu Teknik Bivalve, atau teknik setangkup adalah cara pengolahan logam menggunakan dua cetakan dari batu yang dirapatkan. Teknik seperti ini dapat digunakan berkali-kali. Teknik Cire Perdue, adalah cara pengolahan logam menggunakan cetakan yang terbuat dari lilin dan tanah liat. Teknik ini hanya bisa dipakai sekali saja. Pembagian zaman logam Menurut perkembangannya, Zaman Logam dapat dibedakan menjadi tiga periode, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman besi. Namun, kepulauan Indonesia hanya mengalami dua zaman saja, yaitu Zaman Perunggu dan Besi. Zaman Tembaga Pada periode ini, manusia purba baru saja mengenal logam sebagai bahan dasar membuat peralatan sehari-hari. Menurut para ahli, Indonesia tidak mengalami zaman ini, karena tidak ditemukan peninggalan sejarah berbahan tembaga di nusantara. Beberapa negara yang pernah mengalami Zaman Tembaga adalah Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Baca juga Zaman Neozoikum atau Kainozoikum Pembagian dan Ciri-ciri Zaman Perunggu Pada Zaman Perunggu, manusia purba mampu mencampurkan tembaga dan timah dengan perbandingan 310 untuk menghasilkan logam yang lebih kuat dan keras. Salah satu daerah pertama yang membuat perunggu adalah Sumeria di Mesopotamia. Ciri umum periode ini adalah masyarakatnya menggunakan perkakas dari perunggu, meskipun tempat dan waktu pengenalannya tidaklah bersamaan. Hasil-hasil kebudayaan Zaman Perunggu diantaranya 1. Nekara Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Ada juga yang mengatakan bahwa nekara seperti dandang terbalik. Nekara umumnya digunakan dalam upacara keagamaan, seperti contohnya dalam ritual pemanggilan hujan. Nekara banyak ditemukan di Sumatera, Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti, dan kepulauan Kei. Di Alor, juga terdapat nekara yang disebut Moko karena ukurannya lebih kecil daripada di tempat lain. Sementara di Bali pernah ditemukan nekara dalam ukuran yang sangat besar. Baca juga Zaman Megalitikum Peninggalan, Sejarah, Ciri, dan Kepercayaan 2. Kapak CorongKapak corong juga dikenal sebagai kapak perunggu atau kapak sepatu, yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, dan di Pulau Selayar. Bentuknya bermacam-macam, ada yang besar dan diberi hiasan, pendek dan lebar, bulat, dan ada pula yang berukuran kecil. Sedangkan kapak corong yang panjang di salah satu sisinya disebut sebagai candrasa. Kapak corong dan candrasa umumnya digunakan dalam upacara keagamaan serta perkakas rumah tangga. 3. Arca Perunggu Arca perunggu ada yang berbentuk manusia, ada pula yang berbentuk binatang. Umumnya berukuran kecil dan terdapat cincin di bagian atasnya. Di Indonesia, peninggalan arca perunggu ditemukan di Bangkinang Riau, Lumajang Jawa Timur, Palembang Sumatera Selatan, Limbangan Bogor. 4. Bejana Perunggu Bejana perunggu berbentuk seperti periuk, tetapi lebih langsing dan gepeng. Benda dari Zaman Logam ini ditemukan di tepi Danau Kerinci Sumatera dan Madura. Baca juga Zaman Mesozoikum Pembagian, Ciri-ciri, dan Peninggalan 5. Perhiasan Pada periode ini, juga ditemukan perhiasan seperti kalung, cincin, anting-anting, dan manik-manik dari perunggu. Zaman Besi Zaman Besi merupakan periode di mana manusia telah mampu membuat peralatan dari besi dengan cara melebur dari bijihnya kemudian dituang ke dalam cetakan untuk membuat alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan perkakas dari besi dinilai lebih sempurna daripada tembaga ataupun perunggu. Sebab, besi adalah logam yang sangat keras dan memiliki titik lebur sangat tinggi. Hasil peninggalan dari Zaman Besi yang ditemukan di Indonesia antara lain, mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan sebagainya. Benda - benda tersebut ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta, Bogor, Besuki dan Punung Jawa Timur. Baca juga Zaman Paleozoikum Pembagian dan Ciri-ciri Zaman Logam di Indonesia Perkembangan Zaman Logam di Indonesia berbeda bila dibandingkan dengan di Eropa. Di Eropa, Zaman Logam mengalami tiga periode, sementara di Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu dan Besi. Zaman Perunggu merupakan fase yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Sebab, Zaman Perunggu dan Besi masuk secara bersamaan. Hasil kebudayaan yang ditinggalkan pun didominasi oleh alat-alat dari perunggu, sehingga Zaman Logam di Indonesia disebut juga Zaman Perunggu. Sedangkan alat-alat dari besi yang ditemukan pada Zaman Besi jumlahnya lebih sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu. Manusia purba Indonesia umumnya membuat peralatan dari logam sebagai senjata untuk berburu, mengerjakan ladang, serta keperluan upacara keagamaan. Referensi Sugiarti, Etty. 2010. Ensiklopedia Zaman Prasejarah. Semarang ALPRIN. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. PembahasanDiketahui p = 15 cm l = 10 cm α = 1 , 8 × 1 0 − 5 ∘ C − 1 â–³ T = 8 0 ∘ C Ditanya â–³ A Menghitung luas awal A 0 ​ = p × l A 0 ​ = 15 × 10 A 0 ​ = 150 cm 2 Menghitung koefisien muai luas β = 2 × α β = 2 × 1 , 8 × 1 0 − 5 ∘ C − 1 β = 3 , 6 × 1 0 − 5 ∘ C − 1 Menghitung pertambahan luas â–³ A = A 0 ​ × β × â–³ T â–³ A = 150 × 3 , 6 × 1 0 − 5 × 80 â–³ A = 43200 × 1 0 − 5 â–³ A = 4 , 32 × 10 − 1 c m 2 Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Logam perunggu adalah paduan campuran campuran tembaga dan timah. Jumlah yang dicampur bervariasi, tetapi komposisi yang paling umum adalah sekitar 88% tembaga dan 12% timah. Perunggu dibentuk dengan melebur tembaga dan mencampurnya dengan timah. Timah, sebagai logam yang rapuh, mengubah tembaga menjadi bahan perunggu yang jauh lebih keras dan lebih keras. Untuk Apa Saja Logam Perunggu Digunakan? Perunggu adalah logam populer dengan penggunaan luas. Ini paling sering digunakan dalam bagian dan bahan bangunan, senjata, barang-barang dekoratif, patung, dan alat musik. Bagian perunggu biasanya dibentuk menggunakan mesin, mesin mengintip, dan mesin vespel, untuk membuat konektor listrik, pegas, bantalan, dan klip. Ini biasanya digunakan dalam suku cadang dan bantalan pengiriman, karena ketahanannya terhadap korosi air laut menjadikannya bahan yang sangat cocok. Perunggu juga banyak digunakan dalam patung, karena kualitasnya yang diinginkan untuk menghasilkan nilai estetika yang tinggi. Dan kualitas ini berarti perunggu dapat mengisi detail terbaik dari cetakan. Setelah dibentuk, perunggu itu keras dan tahan lama jika dirawat. Ketika perunggu digunakan untuk membuat lonceng dan simbal, itu menciptakan suara yang beresonansi. Berbagai teknik dan ketebalan digunakan untuk menciptakan nada dan nada. Kegunaan lain termasuk pembuatan senjata dan baju besi. Namun, ini jarang digunakan saat ini. Di masa lalu, perunggu digunakan secara luas untuk pembuatan senjata dan baju besi. Sebelum munculnya perunggu ke dalam pembuatan senjata, pandai besi akan menggunakan batu atau kayu, yang jauh lebih berat dan tidak praktis daripada perunggu, sedangkan senjata perunggu lebih ringan dan lebih tajam. Armor perunggu lebih kuat dan lebih ringan dari kulit dan kayu yang diproduksi sebelumnya. Kelebihan Perunggu Perunggu tahan terhadap korosi, bahkan korosi air asin, dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Jika digunakan untuk pembuatan palu, palu, dan alat tahan lama lainnya, ia memiliki kualitas tidak menghasilkan percikan api, dan sangat berharga di atmosfer yang mudah meledak atau jika di sekitar uap yang mudah terbakar. Kelemahan dari Logam Perunggu Ini adalah bahan yang mahal untuk diproduksi dan bisa rapuh, terutama jika sudah tua. Ini rentan terhadap “penyakit perunggu” yaitu ketika klorida dan oksigen bergabung bersama dalam lingkungan lembab yang menyerang material. Bintik-bintik hijau kasar kecil terbentuk pada perunggu, menunjukkan logam perunggu memiliki penyakit dan jika tidak dirawat akan mengakibatkan korosi. Terakhir, perlu dicatat bahwa perunggu juga terkenal dengan rona hijaunya, yang merupakan noda patina yang terbentuk untuk melindungi logam. Patina adalah lapisan senyawa kimia seperti sulfida, sulfat, oksida dan karbonat. Itu terbentuk di permukaan logam saat terkena elemen. Barang-barang perunggu yang terkena oksigen, hujan, dan karbon dioksida, mengambil patina ini jika tidak dibersihkan dan dibiarkan begitu saja. Banyak barang dan artefak perunggu kuno, dan patung luar ruangan, seperti Patung Liberty dan The Thinker karya Auguste Rodin memiliki warna hijau ini. Jika Anda ingin mempertahankan warna coklat metalik dari perunggu, dan mencegah patinasi, perlu dipoles secara teratur. Metode alami seperti baking soda dan jus lemon baik untuk menjaga patina dari logam, dan pemolesan sesekali akan membuat logam tampak bersinar. Namun, jangan terlalu sering membersihkannya, karena dapat menumpulkan kilau logam, dan pastikan Anda menjaga perunggu tetap kering untuk mencegah pembentukan patina. INFO DAN PEMESANAN WA 0816-1764-71710 chat only, no callTelp+62 21 278 76912 Jam BukaSenin-Jumat Email rrsentosajaya Website

sebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu