Halinilah yang menyebabkan harga barang impor lebih mahal. Nilainya mencapai 15,03 miliar dollar as pada januari 2019. Dan 10 contoh barang yang diimpor oleh indonesia adalah: Kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil. Selain ekspor, barang atau komoditas yang diimpor oleh indonesia cukup beragam.
4sebagian besar negara di Asia tenggara masih mengimpor barang-barang yang sama. sebutkan kesamaan barang-barang impor di kawasan Asia tenggara! 5.mengapa sebagian besar komoditas ekspor negara Myanmar di sektor pertanian? 1 Lihat jawaban Iklan Iklan fahmilegendbjb fahmilegendbjb
Pertanyaan: Sebutkan 3 kesamaan yang dimiliki oleh negara di kawasan asia tenggara ?
SkemaCEPT-AFTA ini menghasilkan kesepakatan penghapusan semua bea masuk impor barang bagi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura pada tahun 2010, serta bagi Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar pada tahun 2015. para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir
Namun pembagian perbedaan perekonomian negara-negara ASEAN juga dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya, mulai dari pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, dan kerajinan. 1. Kegiatan pertanian. Wilayah Asia Tenggara sudah tercatat memiliki tanah yang subur untuk melakukan pertanian.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. ASEAN merupakan perhimpunan kerjasama bagi 10 negara-negara di Asia Tenggara. Negara ASEAN kaya akan sumber daya, karena terletak di sekitar garis khatulistiwa. Perhimpunan ini didirikan tahun negara mempunyai dan menghasilkan sumber daya dan komoditi yang menjadi keunggulan tersendiri. Sumber daya dan komoditi yang ada akan menjadi barang-barang yang akan diperdagangkan ke luar negeri ekspor. Seperti yang diketahui, ekspor merupakan sumber utama bagi devisa negara. Secara umum, komoditas ekspor terbagi menjadi dua, yaitu migas dan non migas. Lantas apa saja komoditas ekspor yang diunggulkan oleh masing-masing negara ASEAN? Indonesiagambar pixabayNegara Indonesia saat ini tercatat sebagai negara pemasok minyak mentah dan gas alam. Di samping itu, Indonesia juga mengekspor karet, kopi, ikan, cokelat, udang dan minyak kelapa banyak yang tahu bahwa Indonesia juga mengekspor produk elektronik ke luar negeri. Seperti, panel elektronik, komponen listrik, baterai, peralatan audio dan video dan sebagainya. Selain itu, Indonesia juga mengekspor tekstil dan produknya. Industri tekstil adalah salah satu industri yang punya potensi dan prospektif cerah ke industri manufaktur mempunyai peranan penting dan strategis di dalam perekonomian nasional. Industri ini juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sehingga industri tekstil telah menduduki posisi ketiga di ekspor nasional. Brunei DarussalamSeperti halnya Indonesia, Brunei Darussalam juga merupakan negara pemasok minyak dan gas, bahkan terbesar di deretan negara ASEAN. Dari total komoditi ekspor Brunei Darussalam, minyak dan gas mencapai 95%. Negara yang berbentuk kerajaan ini telah mengekspor komoditas crude oil sebesar BND 378,6 juta dan liquefied natural gas sekitar BND 313,3 juta. Dengan tujuan ekspor utama ke negara Jepang, Australia, Thailand dan Korea. MalaysiaNegara Malaysia yang berbatasan langsung dengan Indonesia, memang kaya akan keanekaragaman hayati. Seperti halnya Indonesia, Malaysia juga melakukan kegiatan ekspor impor untuk meningkatkan taraf perekonomian negara. Oleh sebab itu, tidak heran apabila Malaysia terkenal sebagai negara pengekspor buah durian. Tetapi ada juga ekspor lainnya, seperti bahan kimia, peralatan listrik, produk karet, tekstil, alas kaki. Olahan minyak bumi petroleum dan beberapa peralatan suku upaya melancarkan kegiatan ekspor, malaysia menggunakan dua akses yaitu jalur udara dan laut. Filipinagambar pixabayFilipina merupakan sebuah negara yang terletak di sebelah utara negara Indonesia dan Malaysia. Negara ini menempati posisi ke empat terbesar di Asia Tenggara dari sektor tingkat perekonomian. Filipina menganut sistem ekonomi campuran. Sudah ribuan tahun bangsa Filipina bercocok tanam padi yang menjadi makanan pokok masyarakat. Selain itu ada banyak sektor lainnya yang mempunyai potensi dikancah ekspor Internasional. Misalnya, sektor pertanian, kelautan, mineral, dan beberapa komoditas yang menjadi andalan eksportir Filipina, seperti peralatan elektronik, plastik, mesin dan nuklir reaktor, sabun dan alat kecantikan, furnitur, tembakau dan lainnya. Kamboja Kamboja merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional. Seperti halnya Indonesia, Kamboja juga memiliki dua musim yaitu hujan dan sebab itulah, sumber daya yang dihasilkan kurang lebih sama. Meski pendapatan per kapitanya mengalami peningkatan, tetapi masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Komoditas ekspor yang utama dari Kamboja adalah sepatu, karet, beras, kedelai, tembakau dan produk pertanian lainnya. Selain itu, kamboja juga mengekspor perdagangan ekspor dilakukan menggunakan jalur udara atau laut. Pelabuhan internasional yang digunakan adalah Pelabuhan Sihanoukville. Pelabuhan ini ibarat pintu bagi perdagangan ekspor impor di pixabayLaos merupakan sebuah negara yang berbatasan dengan Myanmar. Secara geografis, laos merupakan Negara yang terdiri dari daratan. Kondisi ini banyak menghasilkan komoditas dari sektor pertanian dan perkebunan, khususnya padi, tembakau dan kopi. Salah satu komoditas ekspor yang diunggulkan adalah kayu. Di samping itu, Laos juga menghasilkan barang tambang . seperti emas, tembaga. Tujuan ekspor utama dikirim ke Thailand, China dan Vietnam. VietnamVietnam adalah salah satu negara di ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Negara dengan ibukota Hanoi ini pernah menjadi tuan rumah acara World Economic Forum yang digelar tahun 2018 lalu. Negara vietnam juga berperan dalam kegiatan utama ekonomi antara negara, yaitu ekspor dan impor. Vietnam juga menghasilkan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan. Antara lain Komoditas pertanian,negara Vietnam merupakan negara pengekspor beras terbesar di dunia. Akan tetapi keterbatasan fasilitas, maka jumlah produksi beras yang dihasilkan mengalami penurunan. Selain itu, juga ada kopiKomoditas perikanan, Vietnam telah mengekspor makanan laut seperti udang dan kehutanan, negara ini mengekspor bumi, batu bara, minyak mentah TeleponBahan kimiaSingapuraSingapura adalah negara yang mempunyai tingkat perekonomian paling kuat di dunia, dengan pendapatan per kapita tertinggi nomor 3 di dunia. Meski merupakan negara kecil, namun Singapura memiliki jumlah miliuner yang lebih banyak dibanding negara manapun di negara Singapura tidak memiliki banyak sumber daya alam seperti negara ASEAN lainnya, namun negara ini tetap mengekspor produknya. Komoditas ekspor yang utama adalah produk elektronik. Kemudian disusul oleh petroleum, peralatan telekomunikasi, bahan kimia dan obat-obatan, produk kilang minyak bumi. ThailandPerekonomian negara Thailand bergantung pada ekspor, sehingga ada beberapa komoditas ekspor yang menjadi andalan di negara ini. Bahkan kualitas komoditasnya bernilai tinggi. Sekitar 60% angkatan kerja di negara Thailand telah dipekerjakan untuk mengelola pertanian. Tidak heran jika komoditas ekspor terbesar dikuasai oleh beras. Selain beras, negara Thailand juga mengekspor ikan, tapioka, karet, gula dan biji-bijian. Ekspor tuna kaleng, buah nanas, udang beku belakangan ini ikut merupakan salah satu negara bagian ASEAN yang mempunyai dua ibu kota negara, yaitu Naypyidaw dan Yangoon. Naypyidaw merupakan ibu kota komersil, sedangkan Yangoon merupakan ibu kota administratifnya. Negara Myanmar terkenal karena sumber daya alam giok, batu permata, minyak bumi, mineral dan gas alam. Sumber kekayaan alam yang lain seperti timah, antimon, seng, tembaga batu kapur hingga hydropower. Oleh sebab itulah, negara Myanmar juga menjadi salah satu eksportir di pasar ekspor impor internasional. Berikut data komoditas ekspor MyanmarGas alamTembagaBijih timahTekstil dan produk untuk perempuan dan laki-lakiBatu rubi, safir, zamrudBiji-bijian keringFeronikelTimor LesteSetelah resmi berdaulat di tahun 2002 lalu, Timor Leste mengalami pertumbuhan yang signifikan meski masih tergolong rendah. Di bidang perekonomian masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh negara ini. Meskipun kondisinya seperti itu, Timor Leste masih memiliki komoditas ekspor, seperti kopi, minyak bumi, bahan mentah vanili, sisa dan skrap dari alumunium dan beberapa informasi terkait komoditas ekspor negara ASEAN. Semoga bermanafaat!
› ASEAN perlu mengoptimalkan perdagangan intra dan inter-ASEAN, serta rantai pasok nilai ASEAN-dunia. Di sisi lain, ASEAN BAC menginisiasi perkuatan kerja sama pebisnis di kawasan Asia Tenggara. KOMPAS/RADITYA HELABUMILogo ASEAN Indonesia 2023 menghiasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis 2/2/2023. Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini mengusung tema "ASEAN Matters Epicentrum of Growth".Di bawah keketuaan Indonesia, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN akan dijadikan episentrum pertumbuhan ekonomi dunia. Salah satu sasarannya adalah memperkuat sektor perdagangan. Namun, itu tak akan semudah membalik telapak masih memiliki tiga pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan secara terencana dan bertahap. Ketiga pekerjaan rumah itu terkait dengan perdagangan barang intra dan inter-ASEAN, serta rantai pasok nilai ASEAN dan global. Sejak era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA bergulir pada 2015, perdagangan barang intra-ASEAN masih stagnan. Pertumbuhan perdagangan barang antarnegara anggota ASEAN itu masih belum banyak berubah dari sebelum integrasi satu dekade 2012-2021, perdagangan barang intra-ASEAN bergerak di rentang 518 miliar dollar AS hingga 712 miliar dollar AS. Nilai perdagangan itu hanya tumbuh di kisaran 20-24 persen, masih cukup jauh dari target 30 persen yang masih memiliki tiga pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan terkait perdagangan barang intra dan inter ASEAN, serta rantai pasok nilai ASEAN dan dalam rangka integrasi MEA, ASEAN telah mengubah tarif banyak komoditas menjadi atau mendekati nol persen. ASEAN juga mengembangkan perdagangan digital yang menyasar pengembangan pasar usaha kecil itu terjadi lantaran negara-negara di kawasan Asia Tenggara memproduksi jenis barang ekspor yang relatif sama. Misalnya, makanan-minuman, produk olahan pertanian, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur. Oleh karena itu, produk-produk itu tidak dapat diekspor ke sesama anggota dalam jumlah SEKRETARIAT ASEANPerkembangan nilai perdagangan barang intra dan inter ASEAN pada sisi lain, perdagangan ASEAN dengan negara atau kawasan lain berkembang cukup signifikan selama satu dekade. Nilai perdagangan inter-ASEAN itu meningkat secara bertahap dari 1,87 triliun dollar AS pada 2012 menjadi 2,63 triliun dollar AS pada perdagangan tersebut masih perlu dioptimalkan kembali melalui perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional RCEP yang berlaku sejak 1 Januari 2022. Jangan sampai ASEAN yang memelopori perjanjian itu justru tertinggal dari negara di luar RCEP berlaku hingga Maret 2023, China yang turut menandatangani RCEP telah menerbitkan surat keterangan asal SKA di bawah perjanjian RCEP. SKA itu terkait ekspor sejumlah produk dari China senilai total 8,41 miliar dollar AS. Melalui SKA produk-produk itu, China akan mendapatkan keuntungan pengurangan bea masuk sebesar 126 juta dollar RCEP berlaku hingga Maret 2023, China yang turut menandatangani RCEP telah menerbitkan surat keterangan asal SKA di bawah perjanjian RCEP. SKA itu terkait ekspor sejumlah produk dari China senilai total 8,41 miliar dollar terkait dengan rantai pasok nilai, ASEAN telah mengembangkan rantai nilai tersebut di sektor padat karya. Industri di sektor tersebut antara lain adalah tekstil dan produk tekstil atau garmen, kulit dan alas kaki, peralatan dan mesin listrik, serta juga Indonesia Kejar Ketertinggalan Implementasi RCEPDalam laporan bertajuk ”Rantai Nilai ASEAN dan Global Mengunci Ketahanan dan Keberlanjutan” yang dirilis pada 30 Maret 2023, Bank Pembangunan Asia ADB menilai, ASEAN rentan terhadap gangguan rantai nilai global. Jika rantai nilai global terganggu, siklus bisnis dan ketenagakerjaan di negara-negara anggota ASEAN bakal PATI HERINMotif tenun mata manuk dipajang di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa 2/5/2023. Matif tenun itu akan digunakan para kepala negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei ini, perdagangan rantai nilai global ASEAN bertumpu pada China, Amerika Serikat AS, Jepang, Jerman, dan Korea Selatan. Tidak mengherankan jika perdagangan rantai nilai global di ASEAN turun sebesar 9 persen pada 2020. Hal itu melanjutkan tren penurunan perdagangan rantai nilai global ASEAN pada 2018 yang dipicu oleh kenaikan tarif akibat perang dagang pada 2021, perdagangan rantai nilai global di ASEAN kembali pulih seiring peningkatan vaksinasi Covid-19. Perdagangan rantai nilai global Indonesia tumbuh 49,6 persen dan Laos 47,4 persen, sedangkan negara-negara anggota lain tumbuh di kisaran 16-29 persen. Adapun perdagangan rantai nilai global Brunei Darussalam justru susut 7,7 ini mengindikasikan bahwa meski terguncang, rantai nilai global dapat cepat pulih dari gangguan itu. ”Fisik” rantai nilai global ini tidak rusak. Perdagangan rantai nilai global itu turun lantaran penurunan pasokan akibat penutupan sementara pabrik dan gangguan transportasi. Setelah guncangan mereda, nilai dan volume perdagangan tersebut pulih juga ASEAN Perlu Perkuat Posisi dalam Rantai Nilai GlobalADB menilai ASEAN tetap perlu memperkuat serta meningkatkan ketahanan industri dan perdagangan rantai nilai global. Tantangan ini bertambah berat di tengah komitmen global mengatasi perubahan iklim. Perekonomian ASEAN juga perlu menjadi hijau. Salah satunya dengan menggulirkan kebijakan dekarbonisasi yang juga bakal memperkuat rantai nilai ASEAN dan tengah keketuaan ASEAN 2023, Indonesia tetap berupaya mengoptimalkan perdagangan intra dan inter-ASEAN. Apalagi selama lima tahun terakhir, perkembangan kinerja perdagangan Indonesia-ASEAN sangat Perdagangan Kemendag mencatat, sepanjang 2018-2022 kinerja ekspor Indonesia ke ASEAN meningkat rata-rata 9,4 persen hingga mencapai 61,2 miliar dollar AS pada 2022. Begitu pula dengan kinerja impor yang tumbuh 1,8 persen per tahun hingga mencapai 50,2 miliar dollar AS pada 2022. Kondisi itu membuat RI surplus neraca perdagangan atas ASEAN sebesar 11 miliar dollar AS pada Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Kasan Muhri pada akhir April 2023 mengatakan, RI masih dapat meningkatkan ekspor sejumlah komoditas ke ASEAN. Sejumlah produk yang potensi ekspornya bisa meningkat tinggi adalah minyak sawit mentah CPO dan produk turunan, asam lemak, elektronik, kayu lapis, dan peningkatan ekspor CPO dan produk turunannya diperkirakan sekitar 1,1 miliar dollar AS, asam lemak 380 juta dollar AS, dan elektronik 303 juta dollar AS. Adapun kayu lapis dan kertas masing-masing bisa meningkat 637 juta dollar AS dan 415 juta dollar AS.”Kami juga akan berupaya meningkatkan perdagangan di kawasan ASEAN+3. Kawasan itu berpotensi menjadi kekuatan besar untuk mengatasi efek domino krisis global, termasuk bangkrutnya sejumlah bank di AS dan Eropa,” kata ASEAN+3 berpotensi menjadi kekuatan besar untuk mengatasi efek domino krisis global, termasuk bangkrutnya sejumlah bank di AS dan terdiri dari 10 negara anggota ASEAN dan China, Jepang, serta Korea Selatan. ASEAN+3 yang dibentuk pada 1997 bertujuan untuk memperkuat serta memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi sektor keuangan, pariwisata, pertanian, kehutanan, energi, mineral, dan juga Ekspor RI Bakal Ditopang Perdagangan Intraregional ASEAN+3Sejak lima tahun terakhir 2018-2022 ekspor Indonesia ke ASEAN+3 rata-rata tumbuh 14,6 persen per tahun. Meski demikian, RI baru bisa membukukan surplus neraca perdagangan atas ASEAN+3 secara berturut-turut pada 2020-2022. Pada 2020, surplus dagang RI sebesar 1,4 miliar dollar AS. Pada 2021 dan 2022, surplus itu meningkat masing-masing menjadi 8,4 miliar dollar AS dan 17,9 miliar dollar dengan ASEAN+3, lanjut Kasan, RI juga akan mengimplementasikan perjanjian RCEP, termasuk pengembangan rantai nilai regional di kawasan itu. Negara-negara di kawasan tersebut merupakan tujuan ekspor 56 persen dan sumber impor utama 65 persen Indonesia pada 2020.”RI juga bisa memetik investasi untuk mengembangkan berbagai sektor ekonomi domestik dari perjanjian RCEP. Pada 2020, penanaman modal asing sebesar 72 persen yang masuk ke Indonesia berasal dari sejumlah negara anggota RCEP, yakni Singapura, China, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia,” kata juga Ekonomi China Tumbuh, RI Genjot Ekspor Lewat RCEPHasil studi Badan Kajian Perdagangan dengan Badan Kebijakan Fiskal pada 2020 menunjukkan, RCEP akan mendongkrak surplus neraca perdagangan RI menjadi 57,2 juta dollar AS pada 2028 dan 979,3 juta dollar AS pada 2040. Investasi yang masuk ke Indonesia juga akan meningkat sebesar 0,13 persen atau sekitar Rp 24,53 triliun hingga dan BorneoUntuk meningkatkan berbagai sektor ekonomi, termasuk perdagangan, investasi, dan pembangunan berkelanjutan, kolaborasi pemerintah dan swasta negara-negara ASEAN diperkuat. Melalui Dewan Penasihat Bisnis BAC ASEAN perkuatan kerja sama itu digulirkan, bahkan diperluas dengan Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik APEC.Ketua ASEAN BAC sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menuturkan, di tengah keketuaan Indonesia di ASEAN, ASEAN BAC menggulirkan program menyambangi negara-negara anggota ASEAN lain. Hal itu dalam rangka memperkuat kerja sama pebisnis mengunjungi Brunei Darussalam pada awal Mei 2023, Indonesia mendorong lima isu prioritas yang digulirkan ASEAN BAC. Kelima isu prioritas itu adalah fasilitasi perdagangan dan investasi, transformasi digital, ketahanan kesehatan, tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs, ketahanan pangan, dan ekonomi hijau.”ASEAN BAC juga menyelaraskan visi-misi dengan APEC. Hal itu antara lain mencakup SDGs dan pengembangan bisnis di kawasan Asia Pasifik. Kami juga berkomitmen untuk merealisasikan dekarbonisasi industri menuju nol emisi karbon,” ujar BAC juga menyelaraskan visi-misi dengan APEC. Hal itu, antara lain, mencakup SDGs dan pengembangan bisnis di kawasan Asia Pasifik. Kami juga berkomitmen untuk merealisasikan dekarbonisasi industri menuju nol emisi Arsjad, Indonesia dan Brunei juga membahas proyek kerja sama untuk membangun Kalimantan melalui Brunei Borneo Business Conference. Potensi kerja sama itu, antara lain, berupa pembangunan konektivitas infrastruktur dan integrasi industri kedua negara, proyek kota hijau, serta mengatasi persoalan juga Komoditas Ekspor RI Hadapi Tantangan Regulasi Produk Bebas Deforestasi UEKalimantan merupakan bagian penting dari integrasi Borneo. Daerah tersebut berpotensi menjadi salah satu titik rantai pasok kendaraan listrik antarnegara anggota ASEAN untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik dan baterai di Asia Tenggara. EditorMUHAMMAD SAMSUL HADI
Artikel ini adalah jawaban dari pertanyaan "Apa produk yang diimpor tiap negara ASEAN? Dari negara mana produk tersebut diimpor?" Sebagaimana yang diketahui, ASEAN adalah organisasi negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Terdapat 11 Negara yang tergabung ke dalam organisasi ini, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Kamboja. Meskipun tercatat sebagai kawasan yang memiliki sumber daya alam melimpah, namun ternyata masing-masing negara ASEAN masih membutuhkan produk dari negara lain. Mereka harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, kawasan ASEAN menjadi tujuan utama pemasaran produk dari kawasan lainnya, contohnya saja produk otomotif dari negara kawasan Asia Timur, seperti Jepang dan China. Tak bisa dipungkiri, bahwa kawasan ASEAN memang pasar potensial bagi pemasaran berbagai jenis produk. Per tahun 2010, total penduduk negara ASEAN adalah 600 juta jiwa atau 8,8% dari total penduduk dunia. Aktivitas ekonomi perdagangan internasional di kawasan ini sangatlah tinggi, negara-negara ASEAN aktif melakukan impor dari negara lain. Baca Juga Prospek Industri Kreatif bagi Peningkatan Ekspor Indonesia ke Negara Lain Contoh Hubungan antara Ekonomi Kreatif dan Industri kreatif Lantas, apa produk yang diimpor tiap negara ASEAN? Dari negara mana produk tersebut diimpor? Nah, berikut ini akan kami uraikan jawabannya... Apa produk yang diimpor tiap negara ASEAN? Dari negara mana produk tersebut diimpor? Berikut ini adalah daftar negara-negara ASEAN beserta produk yang diimpor dan asal negaranya berdasarkan data yang dilansir oleh Setnas ASEAN 1. Indonesia Produk Impor Mesin dan peralatan, bahan kimia, bahan bakar, bahan makanan Asal Negara RRT, Jepang, Thailand, Uni Eropa 2. Thailand Produk Impor Minyak mentah, mesin dan komponen terkait, peralatan listrik, bahan kimia, produk besi dan baja, perhiasan, komputer Asal Negara RRT, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, UEA, Korea Selatan, Indonesia, Taiwan, Jerman, Singapura 3. Malaysia Produk Impor Produk elektronik, peralatan komunikasi, perhiasan emas, suku cadang kendaraan Negara Asal RRT, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Taiwan, India, Australia, Korea Selatan, Indonesia 4. Vietnam Produk Impor mesin dan perlatan, bahan bakar minyak, produk baja, bahan mentah untuk industri sepatu dan pakaian, elektronik, plastik, mobil Negara Asal Amerika Serikat, Uni Eropa, RRT, Jepang 5. Laos Produk Impor Bahan konstruksi, mesin-mesin, kendaraan dan suku cadang, perlengkapan produksi, BBM, makanan, dan barang konsumsi Negara Asal Thailand, RRT, Vietnam, Jepang 6. Myanmar Produk Impor Pupuk, kayu jati, semen, manufaktur, perbankan. Negara Asal RRT, Indonesia, Indonesia, Korea Selatan 7. Singapura Produk Impor Mesin dan peralatan, bahan bakar, kimia, makanan, barang jadi Negara Asal Malaysia, RRT, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Arab Saudi, UEA. 8. Brunei Darussalam Produk impor Permesinan, transportasi, makanan dan binatang hidup, bahan kimia, manufaktur, makanan/minuman kemasan, tembakau, minyak tumbuhan, bahan mentah Negara Asal RRT, Jepang, Korea Selatan, Indonesia 9. Filipina Produk impor BBM, elektronik, transportasi, mesin, plastik, makanan, besi baja, bahan organik dan anorganik, manufaktur, alat telekomunikasi Negara Asal RRT, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Taiwan 10. Kamboja Produk Impor Tembakau, Tekstil, Garmen, Pulp dan Kertas, Farmasi, Produk makanan dan minuman Negara Asal Thailand, Hong Kong, RRT, Singapura, Vietnam, Taiwan, Indonesia, India, Prancis, Malaysia, Korea Selatan
Sebagian besar negara di Asia Tenggara masih mengimpor barang barang yang sama. Sebutkan kesamaan barang barang impor di kawasan Asia Tenggara Jawaban Asia Tenggara adalah wilayah benua Asia, yang terdiri dari negara-negara yang secara geografis berada di selatan Cina, di timur India, di barat Samudera Pasifik dan di utara Australia. Sebagian besar negara di Asia tenggara masih mengimpor barang barang yang sama. kesamaan barang barang impor di kawasan Asia tenggara Hasil pertanian. Hasil tambang. Hasil kayu. Hasil ternak. Pembahasan Asia Tenggara adalah wilayah benua Asia, yang terdiri dari negara-negara yang secara geografis berada di selatan Cina, di timur India, di barat Samudera Pasifik dan di utara Australia. Asia Tenggara terdiri dari negara Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, Myanmar Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Timor Leste, dan Brunei. Negara-negara ini memiliki kesamaan berupa 1. Sama-sama beriklim tropis. Asia Tenggara sepenuhnya berada di dekat Khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Iklim ini berdampak pada curah hujan tinggi dan panas sepanjang tahun. 2. Sama- sama dipengaruhi angin muson. Angin muson bertiup dan berganti arah setiap 6 bulan. Ini mengakibatkan perubahan musim antara musim kering atau kemarau dan musim hujan. Angin ini juga membantu pelayaran di Asia Tenggara sehingga memungkinkan adanya jalur perdagangan sejak ratusan tahun lalu, seperti jalur perdagangan rempah-rempah. 3. Sama-sama terletak diantara dua Samudera dan diantara Asia Timur China dan Asia Selatan India Lokasi ini membuat lokasi Asia Tenggara menjadi strategis dan dilalui jalur pelayaran antar wilayah dunia. Ini juga membuat budaya di Asia Tengara banyak dipengaruhi oleh budaya di India dan China, misalnya dilihat dari pengaruh agama Hindu dan Buddha serta pengaruh kata serapan dari bahasa-bahasa China. 4. Sama-sama negara agraris Karena lokasi yang beriklim tropis ini hampir seluruh Asia Tenggara bergantung pada pertanian padi sebagai bahan makanan pokok. Namun negara-negara Asia Tenggara juga memiliki perbedaan yaitu 1. Perbedaan rumpun bahasa Setiap negara di Asia Tenggara memiliki bahasa yang berbeda. Bahasa resmi negara ini bisa dibagi menjadi empat rumpun bahasa yaitu rumpun bahasa Austronesia bahasa Indonesia di Indonesia, bahasa Melayu di Malaysia, Singapura dan Brunai, bahasa Tagalog di Filipina dan bahasa Tetum di Timor Leste, rumpun bahasa Tai-Kadai bahasa Thai di Thailand dan bahasa Lao di Laos, rumpun bahasa Austroasiatik bahasa Khmer di Kamboja dan bahasa Viet di Vietnam serta rumpun bahasa Sino-Tibet bahasa Bamar di Myanmar dan bahasa Mandarin di Singapura. 2. Perbedaan suku bangsa Setiap negara memiliki suku bangsa sendiri. Bahkan banyak negara di Asia Tenggara memiliki puluhan hingga ratusan suku bangsa di negara itu. Misalnya, di Indonesia ada suku Jawa, Sunda, Batak, Melayu dan sebagainya. Sedangkan di Malaysia ada suku bangsa Melayu, Dayak, Orang Asli, dan sebagainya. 3. Perbedaan agama Asia Tenggara sangat beragam dalam hal agama. Negara yang sebagian besar beragama Islam adalah Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Negara yang sebagian besar beragama Buddha aliran Theravada adalah Myanmar, Thailand, Laos, dan Kamboja. Negara yang sebagian besar beragama Kristen Katolik adalah Filipina dan Timor Leste. Singapura memiliki campuran penduduk yang beragama Konghucu, Buddha, Islam dan Kristen. Sementara Vietnam memiliki campuran penduduk beragama Buddha aliran Mahayana dan Katolik. 4. Perbedaan sistem pemerintahan Sistem pemerintahan di Asia Tenggara juga berbeda. Negara berbentuk republik adalah Myanmar, Indonesia, Singapura, Filipina dan Timor Leste. Negara berbentuk kerajaan adalah Thailand, Malaysia, Brunai dan Kamboja. Sementara Laos dan Vietnam adalah negara komunis.
Negara-negara Asia Tenggara pada Konferensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN di Thailand Juni lalu menyepakati Deklarasi Bangkok tentang Memerangi Sampah Laut di Kawasan ASEAN. Sayangnya, dokumen tersebut tidak memuat poin mengenai impor sampah ke wilayah Asia Tenggara. Padahal masalah pengiriman sampah negara-negara Barat ke kawasan Asia Tenggara––setelah Cina menutup rapat pintu mereka sejak dua tahun lalu ––, merupakan isu krusial yang terjadi pada saat penyelenggaraan KTT ASEAN. Indonesia berpotensi menjadi pelopor “perlawanan” bersama di tingkat regional jika dapat mendorong anggota ASEAN untuk membentuk kesepakatan bersama dalam menanggulangi sampah impor tersebut. Sampah di Asia Tenggara Cina yang selama ini menampung lebih dari setengah total sampah plastik dari seluruh dunia untuk didaur ulang pada 2017 mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang diimpor ke wilayah negara ini. Akibatnya, kawasan Asia Tenggara kini menjadi tujuan baru pengiriman sampah negara-negara Barat dan menghadapi masalah pelik terkait impor sampah dari beberapa negara Barat. Beberapa negara Barat mengekspor sampah mereka untuk mengurangi dampak negatif di dalam negeri dan biaya besar dari proses pengolahan limbah di negaranya. Namun, sampah yang dikirimkan dengan tujuan untuk didaur ulang pada akhirnya memicu masalah baru di negara penerima. Sebagai contoh, proses daur ulang sampah impor di Vietnam dilakukan tidak secara profesional sehingga menyebabkan tercemarnya udara dan sumber air. Selain itu, ada kecenderungan sampah tersebut diterima oleh negara yang memiliki regulasi lemah dalam sistem manajemen limbah. Menghadapi semakin banyak sampah impor, negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina, Malaysia, dan Indonesia beberapa bulan belakangan mengembalikan sampah ke negara asal. Bulan lalu, kantor Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur mengembalikan delapan kontainer limbah seberat 210 ton yang diduga terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun ke Australia. Sebulan sebelumnya, pemerintah Indonesia juga mengembalikan lima kontainer sampah impor ke Amerika Serikat. Filipina pada Mei dilaporkan mengembalikan ribuan kilogram sampah impor ke lokasi asalnya, Kanada. Meski sempat memanaskan hubungan bilateral kedua negara, Presiden Filipina Rodrigo Duterte tetap mengambil keputusan tersebut. Tindakan ini diikuti oleh negara tetangganya, Malaysia. Pemerintah Negeri Jiran ini mengirimkan kembali lima kontainer sampah plastik ke Spanyol. Penting tapi ternyata tak dibahas di kawasan Tara Buakamsri, Direktur Greenpeace Asia Tenggara untuk Thailand, berpendapat Deklarasi Bangkok tentang Memerangi Sampah Laut di Kawasan ASEAN ini seharusnya dapat dikembangkan sehingga mengakomodasi kesepakatan regional tentang sampah impor. Untuk mengatasi masalah sampah impor di kawasan Asia Tenggara perlu ada kesepahaman antara negara-negara ASEAN. Hal ini karena kebijakan yang dibuat oleh satu negara terkait dengan lingkungan akan memberikan dampak kepada negara lain. Dalam studi keamanan internasional, lingkungan termasuk dimensi keamanan non-tradisional. Hubungan antara perubahan kondisi alam dan konflik merupakan salah satu pokok bahan riset. Peneliti geografi politik dari Melbourne University Jon Barnett menegaskan bahwa kondisi alam yang berubah memang tidak secara langsung menimbulkan konflik, namun dapat memperburuk keadaan. Dengan demikian, proses transfer sampah dari suatu wilayah ke tempat lain dapat dimaknai sebagai bagian perubahan keadaan lingkungan. Ketegangan hubungan diplomatik Filipina dan Kanada, misalnya, merupakan pengaruh dari persoalan sampah impor. Situasi menjadi semakin serius ketika pemerintah Filipina memutuskan untuk menarik duta besar dan konsul mereka dari Kanada. Problem dua negara ini memperlihatkan bahwa permasalahan di tatanan lingkungan dapat merembet ke aspek lain, seperti politik dan hubungan internasional. Peran Indonesia Di tengah absennya kerja sama regional menghadap sampah impor, komitmen pemerintah Indonesia sangat diperlukan untuk mencari solusi. Bila dalam beberapa tahun terakhir, paradigma keamanan di wilayah perairan Indonesia cenderung berfokus kepada kasus pencurian ikan oleh nelayan asing, kini seharusnya perkara sampah dari luar negeri juga menjadi fokus tambahan pemerintah. Sebab, sampah impor juga merupakan ancaman besar terhadap keamanan negara, khususnya keamanan lingkungan. Banyak sampah yang masuk ke dalam negeri secara ilegal. Kejelasan hukum mengenai sistem ekspor impor dan penegakan aturan yang tegas merupakan strategi untuk mengelola membanjirnya sampah asing. Seperti halnya Deklarasi Bangkok Memerangi Sampah Laut, sangat dibutuhkan dokumen berupa rekomendasi kebijakan dan kerangka kerja sama yang bisa menjadi tahapan awal dalam upaya menyelesaikan masalah sampah impor di Asia Tenggara.
sebutkan kesamaan barang barang impor di kawasan asia tenggara