Kayutegeran daapat digunakan sebagai pewarna batik yang memiliki kecerahan warna dan ketahanan luntur yang baik, menurut hasil penelitian Vivin Atika dan Irfa'ina Rohana Salma. Hasil penelitian tersebut terbit dalam jurnal Majalah Ilmiah: Dinamika Kerajinan dan Batik Vol. 34 No 1 tahun 2017. Untuk lebih lengkapnya silahkan klik di sini. Kesumba Bahanpewarna batik yang berbentuk padat dan pembuatannya harus direbus terlebih dahulu sehingga mengeluarkan ekstrak zat warna disebut warna . A. dasar B. alami a Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuat larutan TRO (Turkish Red Oil). TRO berbentuk serbuk putih dan merupakan salah satu bahan pelengkap napthol. Tetapi sebelumnya harus diketahui berapa kuantitas dari napthol, karena perbandingan Napthol dengan TRO yaitu 1 : ½ atau (1/3). b) Kain lalu dicelup dalam larutan TRO tersebut. Cantingyang umum digunakan dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok. 6. Wajan Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung dan bundar. Wajan digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin. 7.Kompor Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang ada di wajan. 8. Ceksecara umum pewarna batik berbentuk Proses pemilihan batik alami dan sintetis umumnya sangat bergantung pada persepsi manusia terhadap komposisi warna. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuat larutan TRO Turkish Red Oil. PENIMBANGAN OBAT BATIK Penimbangan pewarna dan bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan batik cap dan Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Saat ini dimana semakin gencarnya penggalakan "Green Eco", orang-orang cenderung menggunakan produk-produk yang bersahabat dengan alam, maka batik yang diburu pun batik yang lebih bersahabat dengan alam. Batik ini biasanya dibuat dengan menggunakan pewarna yang berasal dari alam dan tidak menggunakan pewarna kimia sintetis. Meskipun warna batik dengan pewarna alam tidak semenarik memakai pewarna kimia yang cenderung lebih cerah dan terang, tetapi untuk kisaran harga batik dengan pewarna alam lebih tinggi karena pengerjaannya yang lebih rumit dan lebih memakan waktu. Batik Tradisional yang dibuat pada zaman dahulu sebelum ditemukannya pewarna kimia juga menggunakan tanaman-tanaman yang ada di alam yang dapat menghasikan warna-warni. Tanaman penghasil warna yang digunakan dalam pembuatan batik antara lain adalah Daun Alpukat Alpukat sebagai pewarna batik alami Tanaman alpukat merupakan pohon yang menghasilkan buah yang berbentuk oval, berbiji tunggal yang ada di dalam rongga daging buahnya. Pohon alpukat mempunyai daun berbentuk bulat panjang berwarna hijau dengan tepi rata. Daun pohon alpukat dapat menghasilkan warna hijau kecoklatan. Daun Jati Daun Jati Pewarna Batik Alami Tanaman jati merupakan pohon yang berusia hingga 100 tahun. Pohon jati memiliki tinggi hingga mencapai hingga 30-45 m. Separuh dari tinggi pohon ini dapat berupa batang saja dimana diameternya mencapai 220 cm. Sedangkan daunnya berbentuk seperti jantung membulat dengan ujung runcing dan permukaannya berbulu. Daun yang masih muda berwarna hijau kecoklatan, sedangkan daun yang tua berwarna hijau tua keabu-abuan. Pada saat musim kemarau, tanaman ini akan menggugurkan daunnya dan akan kembali tumbuh jika memasuki musim penghujan. Daun jati yang masih muda dapat digunakan sebagai pewarna alami dan menghasilkan warna merah kecoklatan. Kulit Kayu dan Daun Mangga Kulit kayu dan daun mangga sebagai pewarna alami batik Tanaman mangga merupakan jenis pohon yang hidup di iklim yang agak kering. Tinggi pohon mangga dapat mencapai lebih dari 40 m tetapi untuk pohon mangga peliharaan biasanya hanya mencapai 10 m. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat, dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang. Pohon ini mempunyai kulit batang yang tebal dan kasar serta mempunyai sisik-sisik bekas tangkai daun. Kulit batang yang sudah tua biasanya biasanya berwarna coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Kulit kayu dan daun pohon mangga merupakan penghasil warna hijau yang dapat digunakan sebagai pewarna batik. Daun Kapuk Randu Daun Kapuk Randu Sebagai Pewarna Alami Batik Tanaman randu merupakan sebuah pohon yang tingginya dapat mencapai 70 m dengan diameter dapat mencapai 3 m. Pada batang pohon terdapat benjolan-benjolan kecil yang memiliki kulit batang berwarna kelabu, ada beberapa varietas randu yang batangnya tertutup duri yang membulat. Cabang pohon tumbuh secara horizontal dan setiap daun terdiri dari 9-20 anak daun dengan panjang kira-kira 15 cm pada pohon dewasa. Daun kapuk merupakan penghasil warna abu-abu. Sedangkan bunga randu bergerombol dengan ukuran kecil dan berwarna putih atau rose. Buah berbentuk seperti kapsul dan jika masak berwarna coklat dan meruncing di kedua ujungnya. Bunga dan Daun Putri Malu Bunga dan Daun Putri Malu sebagai pewarna alami batik Tanaman putri malu merupakan tanaman yang banyak dijumpai di tepi jalan, tumbuh di sela-sela rumput dengan posisi tidur tetapi kadang-kadang tegak. Batang tanaman ini berbentuk bulat, berbulu dan berduri. Daunnya berukuran kecil dan tersusun majemuk, bentuk oval dengan ujung lancip serta berwarna hijau. Putri malu termasuk tanaman yang sensitif karena apabila tanaman ini disentuh maka daunnya akan menutup. Tanaman ini mempunyai bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai dan berwarna merah muda. Bunga dan daun putri malu dapat digunakan sebagai pewarna alami yang menghasilkan warna kuning kehijau-hijauan. Daun Andong Daun Andong pewarna alami Batik Andong merupakan jenis tanaman yang biasanya ditanam di halaman rumah sebagai tanaman hias. Tanaman ini berasal Asia Timur dan hidup di dataran rendah hingga ketinggian m di atas permukaan laut. Andong termasuk tanaman perdu tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2-4 m. Tanaman ini jarang bercabang, batangnya berbentuk bulat dan keras, sedangkan bekas daun rontok akan membentuk cincin. Daun andong merupakan daun tunggal dengan warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tersebar pada batang dan berbentuk helaian panjang dengan ukuran 20—60 cm dan lebar 5-13 cm, ujung dan pangkal daun runcing dan bertepi rata dengan tulang menyirip serta tangkai daun berbentuk talang. Daun andong menghasilkan warna hijau. Akar Pohon Mengkudu Akar Mengkudu Sebagai pewarna alami batik Kulit akar mengkudu yang telah dipotong untuk digunakan sebagai pewarna batik, sumber Pohon mengkudu termasuk perdu atau pohon kecil yang tumbuhnya membengkok dengan tinggi mencapai 3-8 m. Mengkudu mempunyai daun berukuran besar, tebal, tunggal dan mengkilap. Buah mengkudu berbentuk bulat seperti telur penuh dengan benjolan. Ketika masih muda buah mengkudu berwarna hijau muda dan ketika matang berwarna kekuningan, lembek dan berair. Pohon mengkudu mempunyai akar tunggang. Akar pohon mengkudu menghasilkan warna merah yang dapat digunakan sebagai pewarna alami batik. Manggis Manggis sebagai pewarna alami batik Tanaman manggis merupakan salah satu jenis pohon buah dengan ketinggian hingga mencapai 15 m. Batangnya berkayu berbentuk bulat dan tegak bercabang serta berwarna hijau kotor. Pohon ini memiliki daun tunggal bentuknya lonjong dengan ujung runcing dan pangkalnya tumpul serta memiliki tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 20-25 cm lebar 6-9 cm, tebal, tangkai silindris hijau. Bunga tunggal, berkelamin dua, diketiak daun. Buah seringkali, bersalut lemak berdiameter 6-8 cm dengan warna coklat keunguan. Biji bulat berdiameter 2 cm, dalam satu buah terdapat 5-7 biji Hutapea, 1994. Daun dan Ranting Indigo Indigofera tinctoria Daun Indigo sebagai pewarna biru batik alam Indigofera dimanfaatkan secara luas sebagai sumber pewarna biru, tarum, di seluruh wilayah tropika. Jenis-jenis ini juga dianjurkan untuk ditanam sebagai tanaman penutup tanah dan sebagai pupuk hijau, khususnya di perkebunan-perkebunan teh, kopi, karet. Daun Indigofera arrecta dan Indigofera tinctoria digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan penyakit ayan dan gangguan syaraf, juga untuk luka dan borok. Bagian tanaman yang diambil adalah daun/ranting. Sabut Kelapa Cocos nucifera Sabut kelapa sebagai pewarna alami batik Bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut sabut kelapa. Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan. Daun Teh Camelia sinensis Daun Teh Pewarna batik alami Bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua, dan warna yang dihasilkan adalah cokelat. Kunyit Curcuma domestica val Kunyit sebagai pewarna batik alam Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi akar, yang menghasilkan warna kuning. Bawang Merah Allium ascalonicium L Bawang merah menjadi pewarna alami batik Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan. Air Tawas Tawas yang berbentuk kristal Air tawas yang biasa digunakan untuk menjernihkan air ternyata bisa digunakan untuk membuat warna hijau pada kain batik dengan cara dicampur dengan kulit pohon mundu. Kulit Pohon Soga Pohon Soga Kulit pohon soga dikenal sebagai pewarna batik alami. Warna yang dihasilkan oleh kulit pohon soga bisa bermacam-macam tergantung dari bahan pencampurnya. Ekstrak kulit pohon soga ditambah dengan tumbuhan tunjung menghasilkan warna hitam, jika dicampur jeruk nipis menghasilkan warna coklat, jika dicampur tawas menghasilkan warna coklat kemerah-merahan. soga + tunjung = hitam soga + jeruk nipis = coklat soga + tawas = coklat kemerah-merahan soga + tegeran = kuning Kayu Tegeran Kayu Tegeran yang sudah dipotong-potong dan dikeringkan, sumber Kayu Tegeran Cudraina Javanensisdigunakan bersamaan dengan kulit kayu soga dapat menghasilkan warna kuning. Kayu tegeran dapat digunakan sebagai pewarna batik yang memiliki kecerahan warna dan ketahanan luntur yang baik. Kesumba Pohon Kesumba, sumber Kesumba Bixa Orelana adalah tanaman yang berasal dari Mediterania. Buah kesumba dapat dijadikan sebagai pewarna alam yang dapat digunakan untuk mewarnai batik, buah kesumba juga bisa digunakan sebagai pewarna makanan, pewarna kosmetik dan pewarna pada sabun. Daun Jambu Biji Daun Jambu Biji Jambu Biji Psidium Guajava yang sangat bermanfaat bagi tubuh, ternyata daunnya dapat dijadikan sebagai pewarna alami batik. Zat warna yang dihasilkan dari daun jambu biji adalah warna hijau kecoklatan. Tutorial Cara membuat pewarna alam untuk batik. Bahan pewarna batik ikat celup sangat beragam, tetapi yang lebih banyak digunakan yaitu bahan pewarna napthol dan remasol, walau tidak ada salahnya juga mencoba jenis pewarna yang lain. Berikut akan dijelaskan cara pewarnaan dengan napthol dan remasol. a. Pewarnaan Napthol dengan Satu Warna Celup Napthol yang dimaksud untuk pewarna batik ikat celup bukan jenis napthol yang biasa untuk mewarnai kain jeans tetapi jenis pewarna napthol dingin, disebut napthol dingin karena proses pewarnaannya tidak direbus seperti halnya pewarna napthol untuk jeans pewarna napthol untuk batik yaitu pewarna napthol yang harus dibangkitkan dengan pembangkit warna Garam Diazo. Secara umum proses pewarnaan dengan napthol dingin adalah sebagai berikut a Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuat larutan TRO Turkish Red Oil. TRO berbentuk serbuk putih dan merupakan salah satu bahan pelengkap napthol. Tetapi sebelumnya harus diketahui berapa kuantitas dari napthol, karena perbandingan Napthol dengan TRO yaitu 1 ½ atau 1/3. b Kain lalu dicelup dalam larutan TRO tersebut. Kemudian tiriskan hingga air yang menetes pada kain habis, tetapi jangan sampai diperas dan jangan sampai kering benar. c Sementara menunggu kain atus/sampai air tidak ada yang menetes, larutkan napthol dan kaustik soda NaoH dalam sedikit air panas. Fungsi air panas hanya untuk melarutkan kedua bahan tersebut. Setelah larut masukkan dalam larutan TRO yang pertama tadi lalu tambahkan air dingin dengan perbandingan 3 gr napthol 1 Liter air. d Kain yang sudah atus/sampai air tidak ada yang meneters tadi kemudian dicelup dalam larutan napthol tersebut. Usahakan agar seluruh kain terendam, kemudian atus/sampai air tidak ada yang meneteskan lagi pada gawangan dan tunggu sampai air yang menetes pada kain habis. e Sementara menunggu kain atus/sampai air tidak ada yang menetes, larutkan garam diazo dalam sedikit air hingga larut, setelah larut tambahkan air dan aduk. Perbandingan napthol dan garam yaitu 1 3. f Ketika kain dicelup pada larutan garam maka warna akan segera muncul. Usahakan kain terendam kurang lebih 2 – 3 menit sambil bolak-balik hingga larutan garam benar-benar meresap ke kain. g Setelah warna muncul kemudian tiriskan dan keringkan tapi jangan dijemur di bawah matahari. h Setelah kain kering maka proses pelorotan bisa dilakukan. Ditiris Ditiris Ditiris Ditiris & Dijemur Dicuci air b. Pewarnaan Napthol dengan 2 warna atau lebih Celup Apabila menginginkan lebih dari satu warna maka setelah setengah kering dilakukan pemalaman/penutupan dengan plastik/tali rafia kembali. Sebelumnya harus sudah dipikirkan bagian mana yang akan tetap berwarna sebelumnya dan bagian mana yang akan diwarna berikutnya. Jika menginginkan warna sebelumnya warna pertama tetap ada, maka bagian tersebut ditutup malam/plastik/tali rafia. c. Pewarnaan Remasol dengan 2 warna atau lebih Colet Remasol adalah pewarna batik yang biasa digunakan untuk teknik colet. Dengan pewarna remasol maka dalam beberapa colet bisa menggunakan lebih dari beberapa warna. Remasol juga biasa dipakai pada lukis batik modern. Teknik pewarnaan colet dengan remasol adalah sebagai berikut a Larutkan remasol dalam air panas kemudian tambahkan poliron dan ludigol. Aduk hingga merata, perbandingan Remasol Poliron Ludigol = 1 1/2 1/2 . Perbandingan remazol dan air panas yaitu 3 gr 50/100 cc air b Tunggu sampai larutan tersebut dingin, apabila sudah dingin maka pewarna tersebut siap digunakan. c Siapkan kain yang sudah di malam, lalu dengan menggunakan kuas ambil pewarna tersebut dan oleskan pada bagian yang dikehendaki. d Lalu keringkan, pengeringan jangan di bawah matahari. Apabila sudah kering, rendam ke dalam larutan waterglass + air + caustik soda dengan perbandingan11. Air dapat dikurangi apabila menginginkan warna lebih pekat. e Kemudian tiriskan dan dijemur sampai kering sekali. f Setelah kain kering maka proses pelorotan bisa dilakukan. Dikuaskan Ditiriskan & dijemur Ditiriskan & dijemur Dicuci air Pengertian, Definisi Seni Batik. Batik Indonesia, yang secara keseluruhan meliputi teknik atau metoda, termasuk teknologinya, serta pengembangan motif atau corak yang memperkaya budaya beserta nilai yang terkait didalamnya, telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober, “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa yaitu “amba”, yang memiliki arti “menulis” dan kata “titik” yang artinya “titik”.Jadi gampangannya, batik adalah membuat titik pada sebagian kain dengan cara menuliskan atau menggambarkan objek berupa Wax Resist Dyeing BatikBatik merupakan bagian dari seni dan budaya yang secara khusus dimiliki oleh bangsa khusus Batik mengacu pada metoda pewarnaan kain dengan menggunakan malam atau lilin untuk mencegah terjadinya pewarnaan pada bagian kain ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Batik juga mengacu kepada busana atau kain yang dibuat dengan metoda penutupan sebagian kain dengan lilin untuk mendapatkan corak atau motif Batik Sehari HariBatik dalam kesehariannya lebih banyak digunakan sebagai busana yang memberikan pesona yang akrab dengan nuansa tradisi yang dimilikinya telah membuat Busana dengan dasar atau motif batik ini dapat digunakan dalam setiap kesempatan, baik resmi atau formal, atau religious atau kantoran, bahkan sebagai seragam sekolah batik dapat menjadi pilihan untuk kegiatan atau acara apapun yang akan dilakukan, tanpa harus merasa salah berbusana atau Gambar Motif Karya Seni BatikProses Pembuatan Batik Yang dimaksud dengan membuat batik adalah proses proses pekerjaan dari tahap persiapan kain sampai menjadi kain persiapan meliputi segala pekerjaan pada kain mori hingga siap dibuat batik seperti nggirah/ ngetel mencuci, nganji menganji, ngemplong seterika, proses membuat batik meliputi pekerjaan pembuatan batik yang sebenarnya terdiri dari pelekatan lilin batik pada kain untuk membuat motif, pewarnaan batik celup, colet, lukis/ painting, printing, yang terakhir adalah penghilangan lilin dari kainMembuat atau membatik adalah menutupi bagian kain dengan cara menuliskan atau menempelkan malam cair semacam lilin dengan menggunakan canting atau dengan menggunakan alat cap/ kain yang tidak ditertutupi oleh malam akan terwarnai oleh cairan pewarna ketika kain dicelup untuk proses menutupi atau menuliskan malam cair dapat dilakukan dengan cara tradisional seperti tulis dan cap, atau dengan cara yang lebih modern yaitu dengan cetak atau Untuk Pembuatan BatikDalam pembuatan batik dibutuhkan beberapa bahan utama seperti, kain, malam dan pewarna,1. Kain Mori atau Kain Putih Untuk BatikKain yang digunakan dalam seni membatik adalah kain yang terbuat dari kapas seperti katun dan mori atau perkembangannya jenis kain boleh apa saja, artinya pembatik tidak harus patuh pada kebiasaan atau ketentuan Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Selain mori atau kain putih juga bisa menggunakan Mori yang dibutuhkan disesuaikan dengan panjang pendeknya kain yang ada ukuran pasti dari panjang kain mori karena biasanya kain tersebut diukur secara Kain Mori Batik Kain mori memiliki ukuran lebar, Panjang dan kualitas kerapatan benang yang Kain Batik Mori PrimisimaMori Primisima adalah kain mori yang paling halus dengan kualitas paling tinggi. Mori Primisima digunakan untuk batik tulis, dan sangat jarang sekali digunakan untuk batik cap. Mori Primisima diperdagangkan dalam bentuk piece gulungan lebar 106 cm dan Panjang 16 benang arah lungsi antara 42-50 helai benang per cm, dan untuk arah pakan antara 40-48 helai benang per mori Primisima mengandung kanji sekitar 4% dan kanjinya mudah dihilangkan selama proses Gambar Arah Benang Lungsin Dan Pakan Kain BatikSumber gambar 1 adalah benang arah lungsi benang merah dan 2 adalah benang arah pakan benang biru.b. Kain Batik Mori Prima Mori prima merupakan kain mori kualitas sedang. Mori prima digunakan untuk batik tulis maupun prima diperdagangkan dalam bentuk piece ataugulungan dengan lebar 105 cm dan Panjang 16 kain rata-rata mempunyai kerapatan benang arah lungsin antara 33 hingga 42 helai benang per cm dan kerapatan arah pakan antara 27 hingga 36 helai per cm. Kain mori prima memiliki kandungan kanji rata-rata 10,57%.c. Kain Batik Mori BiruMori biru adalah kain mori kualitas ketiga. Mori biru digunakan untuk batik kasar atau sedang, tidak untuk batik tulis halus. Mori biru juga diperdagangkan dalam bentuk piece gulungan lebar 100 cm dan panjang 15, 27, 36, dan mori biru memiliki etiketnya atau label yang dicetak dengan tinta berwarna biru. Susunan benang mori biru memiliki kerapatan benang arah lungsi antara 25 hingga 34 helai benang per cm dan kerapatan benang arah pakan adalah 23 hingga 28 helai benang per Malam atau Lilin BatikLilin malam batik berfungsi sebagai penutup kain yang tidak akan diberi warna. Lilin diperoleh dari haris ekskresi tumbuh-tumbuhan berupa dammar atau resin. Lilin juga berasal dari sarang tawon atau malam tidak habis hilang karena pada akhirnya malam akan diambil kembali pada proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi Malam Lilin BatikGambar Contoh Jenis Malam Lilin BatikSumber yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat diserap kain, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses Malam Lilin BatikMalam semacam lilin yang tidak mengandung zat pembakar. Beberapa jenis Malam yang biasa digunakan adalah malam kuning, malam coklat, malam putih atau Malam CarikanWarna agak kuning. Mempunyai sifatnya lentur, tidak mudah retak, merekat kuat. Digunakan untuk nglowongi atau ngrengreng dan membuat Malam TembokanWarna agak kecoklatan. Sifatnya kental, mudah mencair dan mengering, daya rekat sangat kuat. Fungsinya adalah untuk menutup bidang yang luas, biasanya pada latar atau backgroundc. Malam RemukanWarnanya putih susu. Memiliki sifat mudah retak, mudah patah. Fungsinya untuk membuat efek remukan/retak, sering disebut lilin parafind. Malam BironWarnanya Coklat gelap. Bersifat hampir sama dengan malam tembokan. Fungsinya adalah untuk menutup pola yang telah dibironi/diberi warna Pewarna Kain Batik Pewarna kain batik adalah bahan yang berfungsi untuk memberikan corak warna pada kain. Penguunaan warna paling sedikit menggunakan tiga warna. Pewarna kain dibagi menjadi pewarna alami dan pewarna sintetis atau buatan. Pewarna alami bahannya dari alam, sedangkan yang buatan terbuat dari bahan Pewarna BatikGambar Contoh Jenis Pewarna BatikSumber Pewarna Batika. Pewarna SintetisPewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaannya harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Contoh Pewarna Sintetis untuk batik antara lain adalah napthol, indigosol, remasol, ergansol, rapidosol, procion, yang digunakan biasanya dihasilkan dari campuran berbagai jenis napthol sebagai dasar dan garam diazo sebagai pembangkit warna developer.Contoh Komposisi Pewarna Sintetis Batikb. Pewarna AlamiSedangkan pewarna alami berbentuk padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak zat warna alamnya. Contoh Pewarna Alami di antaranya kayu secang, kulit manggis, daun indigo, dan Untuk Membuat dalam pembuat batik masih menggunakan secara tradisional yang hampir keseluruhannya menggunkan tangan. Peralatan tersebut antara lain1. Canting Untuk Pembuatan BatikCanting merupakan alat khusus untuk menuliskan pola batik atau menempelkan malam cair ke permukaan kain. Jadi Canting berfungsi untuk memindahkan atau mengambil lelehan malam atau lilin yang akan digunakan untuk membuat batik digunakan seperti saat menulis memakai pena. Nyamplung atau mangkuk diisi dengan lelehan malam dari wajan yang panas. Lelehan malam panas akan keluar melalui biasanya meniup lelehan malam panas dalam nyamplung agar temperatur malam turun. Malam yang keluar dari carat tersebut dilukiskan pada kain mengikuti motif batik yang sebelumnya telah dibuat dengan pensilCanting tradisional yang digunakan untuk membatik umumnya berukuran kecil dan terbuat dari tembaga sedangkan pegangannya terbuat dari bambu atau kayu. Saat ini sudah ada canting yang terbuat dari bahan Teflon,Jenis canting ditentukan oleh besar lubang aliran atau carat. Canting cecek atau kecil. Canting klowong atau sedang dan canting tembok atau besar. Selain itu, masih ada juga canting yang mempunyai dua atau tiga carat untuk variasi Konstruksi-Desain Canting Batik Bagian dari Bentuk dan desain canting batik tulis dapat dilihat pada Gambar di bawah. Canting tulis terdiri dari nyamplung, carat, dan Nyamplung CantingNyamplung merupakan Mangkuk kecil tempat lelehan malam panas, mangkuk ini umumnya terbuat dari Carat – Cucuk CantingCarat atau cucuk adalah saluran berupa pipa kecil tempat keluarnya lelehan malam panas saat menulis batik. Terletak diujung Gagang CantingGagang Canting merupakan pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau Contoh Nyamplung, Cucuk, Gagang Canting TulisGambar Contoh Nyamplung, Cucuk, Gagang Canting Tulis2. Wajan Untuk Pembuatan BatikWajan adalah perkakas atau alat yang digunakan untuk mencairan /memasak malam lilin. Wajan terbuat dari logam baja atau tanah liat yang berukuran sebaiknya bertangkai untuk pegangan, supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat Anglo atau Kompor Untuk Pembuatan BatikKompor adalah alat untuk membuat api yang dipakai untuk memanaskan wajan. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor berbahan bakar minyak. Namun terkadang kompor ini bisa diganti dengan kompor gas kecil, atau anglo yang menggunakan arang. Namun sekarang sudah banyak kompor pemanas yang menggunakan arus listrik sebagai sumber Gambar Anglo atau Kompor Untuk Pembuatan BatikKompor ini berfungsi sebagai perapian dan pemanas bahan-bahan yang digunakan untuk Taplak Pada Pembatan BatikTaplak adalah kain yang berfungsi untuk menutupi paha kaki pembuatan batik ketika duduk agar tidak terkena tetesan malam panas sewaktu canting ditiup atau waktu membatik. Tidak ada Batasan tertentu, yang penting kuat nahan panas tetesan Saringan Malam Pembuatan BatikSaringan adalah alat berfungsi untuk menyaring malam keadaan panas / cair dari kororan sehingga lilin menjadi bersih dan kotoran tidak menyumbat yang terdapat dalam lilin dapat mengganggu aliran malam pada saluran ujung canting. Ada beberapa bentuk saringan, semakin halus semakin baik karena kotoran akan semakin banyak tertinggal. Dengan demikian, malam panas akan semakin bersih dari kotoran saat digunakan untuk Gawangan Pembuatan BatikGawangan adalah perkakas yang berfungsi untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan terbuat dari kayu atau bambu. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa hingga kuat, ringan, dan mudah Gawangan BatikContoh Gambar Gawangan BatikSebenarnya bentuk gawangan mirip dengan tempat jemuran pakaian basah sehabis cuci7. Bandul Pembuatan BatikBandul dibuat dari timah, kayu, atau batu yang dimasukkan ke dalam kantong. Bandul berfungsi untuk menahan kain pada gawangan. Fungsi utama bandul adalah untuk menahan agar mori yang baru dibatik tidak mudah tergeser saat tertiup angin atau tertarik oleh si pembatik secara tidak Dhingklik Tempat Duduk Untuk MembatikDhingklik tempat duduk adalah alat yang berfungsi untuk duduk pembatik. Biasanya terbuat dari bambu, kayu, plastik, atau besi. Saat ini, tempat duduk dapat dengan mudah dibeli di Batik Berdasarkan Teknik/ Metoda PembuatanBatik yang menggunakan lilin pada saat pembuatannya dapat dibagi dalam dua katagori yaitu batik tulis dan batik cap. Sedangkan batik printing dalam proses pemunculan warna untuk corak atau motifnya tidak menggunakan malam atau Batik Tulis Batik tulis adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting tulis dan dikerjakan secara manual menggunakan tangan. Penyelesaian batik dengan metoda ini memerlukan waktu kurang lebih 2-3 Tulis dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis sebagai alat bantu dalam melekatkan cairan malam pada kain. Kain batik tulis dahulu sering digunakan oleh raja dan para pembesar Batik TulisGambar Contoh Teknik Batik TulisSumber khas dari batik tulis adalah bentuk yang tidak sama untuk setiap kainnya, karena dilakukan manual dengan tangan. Sehingga sulit dijumpai pola ulang yang dikerjakan persis samaBatik Tulis dianggap paling baik yang masih tradisional yang pembuatannya dimulai dari tahap persiapan, pemolaan, pembatikan, pewarnaan, pelorodan dan tulis menjadi sangat eksklusif karena dibuat dengan tangan sehingga sangat khas dan dapat dibuat sesuai pesananBatik tulis memerlukan keahlian serta pengalaman, ketelitian, kesabaran, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan relative lebih tulis dapat diselesaikan dalam waktu sekitar dua minggu untuk desain motif yang umum dan tidak terlalu Batik CapBatik Cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting cap. Canting cap bentuknya mirip seperti stempel dan sudah memiliki pola atau corak batik. Canting cap umumnya terbuat dari logam tembaga, atau campuran tembaga dan besi. Cap berfungsi sebagai pengganti cap umumnya memiliki dimensi rata-rata 20cm X 20cm. Pembuatan batik dengan metoda ini memerlukan waktu kurang lebih 2-3 hari. Membuat batik dengan canting cap dapat menghemat tenaga dan waktu. Pembuat tidak perlu selalu menggambar pola atau desain di atas kain, cukup sekali saat mendesain landasan canting Canting Cap BatikGambar Contoh Canting Cap BatikSumber membatik dengan cap dapat menghasilkan satu helai kain batik dalam waktu yang singkat dan memiliki pola motif yang berulang persis Batik CapGambar Contoh Teknik Metoda Batik CapSumber dapat menghasilkan kain batik dalam waktu yang singkat dan jumlah yang banyak, batik cap ini kurang mempunyai nilai seni karena pada setiap helainya corak dan motifnya sama. Kemudahan dalam membuat batik cap menyebabkan harganya menjadi relative lebh murah3. Batik Celup IkatBatik celup ikat adalah cara pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik Batik Celup IkatGambar Contoh Teknik Batik Celup IkatSumber Batik LukisBatik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis pada kain putih. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. Pembuatannya menggunakan bahan malam yang kemudian diberi warna sesuai kehendak seniman Batik LukisGambar Contoh Teknik Metoda Batik LukisSumber lukis merupakan pengembangan dari batik tulis dan batik cap. Batik lukis dihargai cukup mahal seperti dengan batik tulis, karena dibuat dalam jumlah yang terbatas dan mempunyai cirri tersendiri. Seniman batik lukis yang terkenal di Indonesia adalah Amri Batik PrintingBatik printing adalah cara membuat batik yang tidak menggunakan teknik batik, namun dengan teknik sablon screen printing. Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain seragam Batik PrintingGambar Contoh Teknik Metoda Batik PrintingSumber batik telah di buat dan desain diprint diatas alat offset/sablon, sehingga dapat sangat memudahkan pengerjaan batik khususnya pewarnaan dapat langsung dilakukan dengan alat ini6. Batik ModernBatik modern adalah batik yang dalam proses pewarnaan dan pencelupannya telah menggunakan sistem baru. Sistem baru dapat berupa gradasi, urat kayu, maupun rintang Modern tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk memilih motif dan warna. Batik modern tidak memiliki motif, bentuk, komposisi, dan warna yang sama di setiap baru merupakan motif yang berhubungan dengan estetika dengan komposisi gaya bebas. Batik ini sangat populer pada tahun 1980 dan hingga sekarang masih banyak modern menjadi perndorong perkembangan batik di Indonesia karena lebih ekspresif, lebih bebas, dan dimodifikasi dengan berbagai macam tekstil yang dapat digunakan oleh kalangan anak Batik KontemporerBatik komtemporer terlihat tidak lazim untuk disebut batik, namun demikian proses pembuatannya sama seperti membuat batik. Warna dan coraknya cenderung seperti kain pantai khas Bali atau kadang warna dan coraknya seperti kain kontemporer banyak dikembangkan oleh desainer batik untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam mengembangkan batik dan mode pakaian yang Kain Untuk BatikBeberapa Kain yang dapat digunakan untuk membatik adalah kain berbahan sutra, katun prima, primisima, polisima, dobi, paris, atau shantung. Jenis kain dapat berbeda tekstur maupun bahan Kain Katun Kain BatikKatun merupakan kain yang paling umum digunakan untuk membuat batik. Ada beberapa tingkatan dalam kain katun. Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima merupakan yang paling katun tersebut memiliki beberapa tingkatan pula. Ada yang kasar dan tipis, lebih halus, tebal, paling tebal, dan halus. Semua bergantung dari campuran serat kapas yang digunakan dalam pembuatan kain Kain Shantung Kain BatikTekstur kain shantung adalah halus dan dingin. Kain shantung terbagi dalam beberapa tingkatan, mulai dari yang tipis hingga tebal. Serat kain katun lebih kuat daripada kain Kain Dobi Kain BatikDobi merupakan kain yang memiliki kualitas setengah sutra. Ada beberapa tingkatan dalam kain dobi. Ciri khas kain dobi terletak pada tekstur kasarnya. Kain dobi yang paling halus sekalipun serat-seratnya masih terasa menonjol sehingga cenderung Kain Paris Kain BatikKain paris memiliki Tekstur yang lembut dan jatuh. Kain paris terbuat dari bahan yang tipis dengan serat kain yang kuat. Kain paris memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain-kain yang Kain Sutra Kain BatikKain sutra merupakan bahan dasar yang sangat mahal. Kain sutra memiliki tekstur yang lembut dan jatuh serta mengkilap. Sangat nyaman digunakan dan terlihat sangat Kain Serat Nanas Kain BatikKain serat nanas memiliki tekstur serat nanas kasar mirip dengan dobi. Kain serat nanas mengkilap dan biasanya terlihat Macam Canting Batik TulisCanting tulis terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan fungsinya, seperti canting reng-rengan dan canting reng-rengan berfungsi untuk menutup bagian yang akan diberi warna cokelat, kecuali cecek pada awal pemalaman di kain, sedang canting isen-isen dipakai untuk mengisi bagian dalam dari pula canting dengan jumlah cucuk yang berbeda, seperti; canting klowong kecil untuk membuat garis kecil; canting lorong, bercucuk ganda digunakan untuk membuat garis rangkap; canting token, canting bercucuk tiga; canting prapatan, bercucuk empat; canting liman, bercucuk lima; dan canting byok, bercucuk tujuh untuk membuat lingkaran yang berbentuk Canting Batik Berdasarkan FungsinyaBerdasarkan fungsinya, canting dapat dibedakan menjadi canting klowong,, canting isen, , dan canting Canting KlowongCanting klowong digunakan untuk membatik bagian kerangka motif sebelah luar dari motif batik atau disebut klowong. Kerangka motif biasanya dibuat lebih besar dan lebih mendominasi dari sebuah motif klowong memiliki lubang paruh atau cucuk yang lebih besar dari pada canting isen atau cecek. Canting ini bercucuk sedang dan tunggal.b Canting IsenIsen dalam bahasa jawa artinya isi. Canting isen digunakan untuk membatik bagian dalam dari motif batik atau isen-isen. Misalnya sawut, cacah gori, uceng dan lain-lain. Canting isen memiliki cucuk beukuran kecil, baik pada cucuk tunggal maupun cucuk isen digunakan untuk memberikan motif tambahan atau isenan pada bidang batik. Canting isen umumnya memiliki cucuk tunggal atau rangkap yang berdiameter antara 0,5 hingga mm.c Canting Blok atau Canting TembokCanting blok adalah canting yang digunakan untuk ngeblok atau nembok. Canting tembok disebut juga dengan canting blok, yang umumnya memiliki lubang cucuk cukup lebar atau besar. Canting blok memiliki ukuran cucuk yang paling besar dari canting tembok digunakan untuk menutup bidang motif yang gambarnya relatif besar. Cucuk berdiameter besar akan mempermudah proses membatik ketika mengeblok atau menembok suatu motif yang berukuran Contoh Jenis Canting Batik Klowong, Isen, Tembok BlokJenis Canting Batik Berdasarkan Ukuran dan Jumlah Cucuk CaratSelain dibedakan menurut fungsinya, canting yang biasa digunakan untuk membatik dapat diklasifikasikan menurut ukuran dan juga banyaknya cucuk atau Canting CecekanCanting cecekan adalah canting bercucuk satu yang biasanya memiliki ujung cucuk berukuran kecil. Canting cecekan berfungsi untuk nyeceki membuat titik-ttik kecil. Proses nyeceki ini biasa digunakan untuk isen yakni mengisi bidang kosong ataupun menghias pola batik dengan untuk membuat cecek, canting ini juga digunakan untuk membuat garis-garis yang Canting Loron atau Carat DuaKata loron berasal dari bahasa jawa loro yang artinya dua. Cantik loron bercucuk dua dua yang bentuknya berjajar atas dan loron yang digunakan untuk membuat garis rangkap duan sejajar pada pola batik. Canting loron sering juga digunakan untuk membuat pinggiran pola di ujung kain.c. Canting Telon,Telon dalam bahasa jawa adalah telu yang artinya tiga. Canting telon adalah canting bercucuk tiga yang membentuk segitiga sama sisi. Canting telon berfungsi untuk membuat isen titik yang berbentuk segitiga sama Canting Prapatan,Prapat dalam bahasa jawa adalah papat yang artinya empat. Canting prapatan bercucuk empat yang membentuk bujur prapatan berfungsi untuk membuat isen titik yang berbentuk segi empat sama Canting Liman,Canting liman memiliki cucuk lima yang berbentuk bujur sangkar dengan satu titik di tengahnya. Canting liman berfungsi untuk membuat Canting Byok,Canting byok adalah canting yang memiliki cucuk berjumlah tujuh atau lebih dan ganjil. Biasanya membentuk lingkaran kecil yang terdiri dari byok berfungsi untuk membentuk lingkaran dari titik-titik dengan satu titik di Canting Renteng atau Galaran,Galaran berasal dari kata galar yang artinya tempat tidur dari bambu yang bentuknya galaran biasanya memiliki ujung cucuk berjumlah genap empat atau enam disusun secara berderet sejajar dari atas ke Canting Cecekan Loron Telon Prapatan Liman Byok Renteng GalaranGambar Contoh Canting Cecekan Loron Telon Prapatan Liman Byok Renteng GalaranTahap Pembuatan Batik TulisProses pembuatan batik tulis tergantung pada kebiasaan, kebutuhan perajin dan asal daerah. Istilah yang digunakan dalam pembatikan biasanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Namun demikian, secara umum proses pembuatan batik adalah 1. Nganji Merupakan tahap pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan Ngemplong Tahap penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan Nyungging Tahap membuat pola motif batik di atas Njaplak Tahap Menjiplak pola dari kertas ke kain, atau memindahakan motif dari kertas ke Nglowong Adalah tahap memberi lilin /malam pada kain sesuai dengan pola sudah Ngiseni Merupakan tahap dengan memberi isian motif ke dalam pola Nembok Tahap penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat Nyolet Adalah tahap memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung Nyelup Tahap memberi warna pada kain dengan Mopok Tahap Memberi isian pada latar belakang Nglorod Tahap melepaskan atau membuang lilin/ malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik Nanahi Merupakan tahap memberi isian dengan malam pada latar belakang Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan Ardra GemilangPotong Rambut Gaya Modern Anak TK Cara Menaman Sayuran Cabai Di Lahan Tambang Batu KapurSayuran Cabai rawit dapat tumbuh subur walaupun ditanam dikawasan pertambangan batu kapur. Lahan yang...Gaya Potong Rambut Modern Anak TKBerapun usia seseorang pasti akan mengalami pertumbuhan rambut. Rambut makin panjang. Mesti dipotong...Kuda Siang dan Kuda MalamBerkuda pada siang Hari di jalan raya, di sampaing gedung Sate Kuda Dimalam Hari...Menanam Sayuran Jagung Di Tambang Batu KapurSayuran buah Jagung dapat tumbuh dengan subur walaupun ditanam dikawasan pertambangan batu kapur. Lahan...Modifikasi Sedan Toyota Vios Generasi II, 2008Modifikasi Mobil Sedan Toyota Vios Sebuah kendaraan dirancang oleh para Insinyur handal dengan mengelaborasi...Seni Batik Pengertian dan Membuat KaryaPengertian, Definisi Seni Batik. Batik Indonesia, yang secara keseluruhan meliputi teknik atau metoda, ...Soal Seni Budaya1. Karya seni dua dimensi dapat dilihat dari ….. a. arah yang berbeda b. dua arah c. Tiga a...1. Konyahpi adalah jenis alat musik tradisional berdawai yang cara memainkannya,1. Konyahpi adalah jenis alat musik tradisional berdawai yang cara memainkannya a. dipetik b. d...Revisi LamaPengertian, Definisi Seni Batik. Batik Indonesia, yang secara keseluruhan meliputi teknik atau metoda, termasuk teknologinya, serta pengembangan motif atau corak yang memperkaya budaya beserta nilai yang terkait didalamnya, telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober, “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa yaitu “amba”, yang memiliki arti “menulis” dan kata “titik” yang artinya “titik”. Jadi gampangannya, batik adalah membuat titik pada sebagian kain dengan cara menuliskan atau menggambarkan objek berupa merupakan bagian dari seni dan budaya yang secara khusus dimiliki oleh bangsa Indonesia. Secara khusus Batik mengacu pada metoda pewarnaan kain dengan menggunakan malam atau lilin untuk mencegah terjadinya pewarnaan pada bagian kain tertentu. Teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Batik juga mengacu kepada busana atau kain yang dibuat dengan metoda penutupan sebagian kain dengan lilin untuk mendapatkan corak atau motif dalam kesehariannya lebih banyak digunakan sebagai busana yang memberikan pesona yang akrab dengan nuansa tradisi local. Pesona yang dimilikinya telah membuat Busana dengan dasar atau motif batik ini dapat digunakan dalam setiap kesempatan, baik resmi atau formal, atau religious atau kantoran, bahkan sebagai seragam sekolah sekalipun. Setidaknya batik dapat menjadi pilihan untuk kegiatan atau acara apapun yang akan dilakukan, tanpa harus merasa salah berbusana atau 1. Kain BatikMembuat atau membatik adalah menutupi bagian kain dengan cara menuliskan atau menempelkan malam cair semacam lilin dengan menggunakan canting atau dengan menggunakan alat cap/cetak. Bagian kain yang tidak ditertutupi oleh malam akan terwarnai oleh cairan pewarna ketika kain dicelup untuk proses pewarnaan. Proses menutupi atau menuliskan malam cair dapat dilakukan dengan cara tradisional seperti tulis dan cap, atau dengan cara yang lebih modern yaitu dengan cetak atau Untuk Pembuatan BatikDalam pembuatan batik dibutuhkan bahan- bahan seperti, kain, malam, pewarna dan canting atau yang digunakan dalam seni membatik adalah kain yang terbuat dari kapas seperti katun dan mori atau sutra. Pada perkembangannya jenis kain boleh apa saja, artinya pembatik tidak harus patuh pada kebiasaan atau ketentuan semacam lilin yang tidak mengandung zat pembakar. Beberapa jenis Malam yang biasa digunakan adalah malam kuning dengan sifatnya yang agak liat atau ulet, malam coklat yang memiliki sifatnya mudah retak, dan malam putih atau parafin dengan sifatnya yang yang digunakan biasanya dihasilkan dari campuran berbagai jenis napthol sebagai dasar dan garam diazo sebagai pembangkit warna developer.CantingCanting merupakan alat khusus untuk menuliskan atau menempelkan malam cair ke permukaan kain. Jadi Canting dipakai untuk memindahkan atau mengambil lelehan malam atau lilin yang akan digunakan untuk membuat batik tulis. Canting tradisional yang digunakan untuk membatik umumnya berukuran kecil dan terbuat dari tembaga sedangkan pegangannya terbuat dari bambu atau canting ditentukan oleh besar lubang aliran atau carat. Canting cecek atau kecil. Canting klowong atau sedang dan canting tembok atau besar. Selain itu, masih ada juga canting yang mempunyai dua atau tiga carat untuk variasi CantingBentuk dan desain dari canting batik tulis dapat dilihat pada Gambar 2. Canting tulis terdiri dari nyamplung, carat, dan merupakan Mangkuk kecil tempat lelehan malam panas, mangkuk ini umumnya terbuat dari adalah saluran berupa pipa kecil tempat keluarnya lelehan malam panas saat menulis batik. Terletak diujung merupakan pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau digunakan seperti saat menulis memakai pena. Nyamplung atau mangkuk diisi dengan lelehan malam dari wajan yang panas. Lelehan malam panas akan keluar melalui carat. Pengrajin biasanya meniup lelehan malam panas dalam nyamplung agar temperatur malam turun. Malam yang keluar dari carat tersebut dilukiskan pada kain mengikuti motif batik yang sebelumnya telah dibuat dengan 2. Canting TulisJenis Batik Berdasarkan Teknik/Metoda PembuatanJenis batik yang ada pada saat ini dapat dibagi dalam dua katagori yaitu batik tulis dan batik cap. Sedangkan batik printing tidak dikategorikan sebagai batik, hal ini karena proses pemunculan warna untuk corak atau motif tidak menggunakan malam atau tulis adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting tulis dan dikerjakan secara manual menggunakan tangan. Penyelesaian batik dengan metoda ini memerlukan waktu kurang lebih 2-3 Cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting cap. Canting cap bentuknya mirip seperti stempel dan sudah memiliki pola atau corak batik. Canting cap umumnya terbuat dari logam tembaga, atau campuran tembaga dan besi. Canting ini umumnya memiliki dimensi rata-rata 20cm X 20cm. Pembuatan batik dengan metoda ini memerlukan waktu kurang lebih 2-3 hari. Membuat batik dengan canting cap dapat menghemat tenaga dan waktu. Pembuat tidak perlu selalu menggambar pola atau desain di atas kain, cukup sekali saat mendesain landasan canting Ardra GemilangPotong Rambut Gaya Modern Anak TK Cara Menaman Sayuran Cabai Di Lahan Tambang Batu KapurSayuran Cabai rawit dapat tumbuh subur walaupun ditanam dikawasan pertambangan batu kapur. Lahan yang digunakan merupakan batu kapur dengan sedikit tanah...Gaya Potong Rambut Modern Anak TKBerapun usia seseorang pasti akan mengalami pertumbuhan rambut. Rambut makin panjang. Mesti dipotong dengan berbagai alasan. Dipotong dengan alasan peraturan...Kuda Siang dan Kuda MalamBerkuda pada siang Hari di jalan raya, di sampaing gedung Sate Kuda Dimalam Hari Di malam hari tuh kuda berubuah,...Menanam Sayuran Jagung Di Tambang Batu KapurSayuran buah Jagung dapat tumbuh dengan subur walaupun ditanam dikawasan pertambangan batu kapur. Lahan yang digunakan merupakan lahan yang terdiri dari...Modifikasi Sedan Toyota Vios Generasi II, 2008Modifikasi Mobil Sedan Toyota Vios Sebuah kendaraan dirancang oleh para Insinyur handal dengan mengelaborasi seni untuk membuat kendaraan tampil memikau....Seni Batik Pengertian dan Membuat KaryaPengertian, Definisi Seni Batik. Batik Indonesia, yang secara keseluruhan meliputi teknik atau metoda, termasuk teknologinya, serta pengembangan motif ...Soal Seni Budaya1. Karya seni dua dimensi dapat dilihat dari ….. a. arah yang berbeda b. dua arah c. Tiga arah d. satu arah Jawaban d Seni rupa dua dimensi a...1. Konyahpi adalah jenis alat musik tradisional berdawai yang cara memainkannya,1. Konyahpi adalah jenis alat musik tradisional berdawai yang cara memainkannya a. dipetik b. digesek c. dipetik dengan alat d. dipetik d...2. Alat membatik yang berupa teko kecil dari tembaga ringan dan memiliki corong di ujungnya disebut . . . .Alat membatik yang berupa teko kecil dari tembaga ringan dan memiliki corong di ujungnya disebut . . . . a. alat cap b. canting c. corong d....Gambar dan contoh Seni Batik dengan Batik Indonesia dan motif atau corak batik Indonesia. Arti kata batik dan Teknik batik wax-resist dyeing atau busana atau kain batik. Cara membuat batik tradisional dan cara membuat batik modern dengan malam cair semacam lilin untuk batik. Alat cap/cetak untuk batik serta bahan membuat batik dan Kain bahan Malam lilin batik dengan Pewarna bahan batik dan jenis napthol batik dan garam diazo batik. Sedangkan pembangkit warna developer batik dan Canting batik atau Canting tradisional batik. Bahan canting batik untuk membuat batik tulis dengan lubang aliran atau carat canting batik. Canting cecek atau kecil atau Canting klowong atau sedang atau canting tembok atau Canting batik yang nyamplung carat dan pegangan canting batik dengan contoh gambar batik. Sedangkan contoh gambar canting dengan bahan lilin malam batik untuk membuat batik cetak. Bahan canting cetak dan canting cap dengan bahan canting cap. Sylvana Toemon Bahan alami pewarna batik Batik sudah lama menjadi kekayaan negeri kita. Sebelum adanya pewarna buatan, batik diwarnai dengan pewarna alami. Alami artinya berasal dari alam. Sumbernya tidak jauh-jauh, dari sekitar tempat tinggal. Ada pewarna yang memang berwarna demikian. Ada juga pewarna yang didapatkan dari hasil percobaan berkali-kali. Bahan pewarna ini diolah secara khusus supaya dapat mewarnai kain batik. Beberapa bahan alami itu antara lain Kayu jati untuk pewarna merah kecokelatan. Daun teh untuk menghasilkan warna cokelat. Daun alpukat untuk menghasilkan warna hijau kecokelatan. Kunyit untuk pewarna kuning. Manggis untuk pewarna keunguan. Rumput malu untuk menghasilkan warna kehijau-hijauan. Wow, ternyata banyak, ya, bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk batik. Batik dengan pewarna alami ini membuatnya lebih susah. Perawatannya pun tidak mudah. Karena itu pewarna alami ini sekarang lebih banyak digantikan dengan pewarna buatan, yang lebih murah dan lebih mudah penggunaannya. Saat ini, ada cukup banyak orang yang ingin membangkitkan kembali kekayaan negeri warisan leluhur itu. Mereka membuat batik yang diwarnai dengan pewarna alami. Pewarna alami juga ada yang baru ditemukan, lo. Hmmm… Mungkin saja semak-semak di dekat rumahmu dapat digunakan sebagai bahan alami untuk pewarna baik. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Batik adalah kain khas Indonesia yang memiliki berbagai motif dan warna. Pewarnaan batik dibagi menjadi 2 yaitu batik alami dan batik sintetis. Proses pemilihan batik alami dan sintetis umumnya sangat bergantung pada persepsi manusia terhadap komposisi warna. Produsen batik melakukan pengamatan visual secara langsung untuk membedakan warnanya. Kelemahan dari cara ini yaitu keterbatasan visual manusia dan tingkat kelelahan sehingga warna satu dan lainnya dapat tertukar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan citra digital memungkinkan untuk membedakan batik alami dan sintetis secara otomatis dengan bantuan aplikasi pengolahan citra. Identifikasi batik alami dan sintetis ini menerapkan metode K-Means Clustering. Pendukung identifikasi menggunakan bantuan media camera digital sebagai pengambilan gambar batik yang kemudian dihitung nilai normalisasi RGB. Tingkat keberhasilan identifikasi yang didapatkan dengan menggunakan metode K-Means adalah Dari hasil identifikasi yang diperoleh menghasilkan 2 output yaitu Batik Alami 100% dan Batik Sintetis Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 26 Halaman SISTEM IDENTIFIKASI BATIK ALAMI DAN BATIK SINTETIS BERDASARKAN KARAKTERISTIK WARNA CITRA DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING Citra Nurina Prabiantissa1 , Ariadi Retno Tri Hayati Ririd2 , Rosa Andrie Asmara3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 1 citranurina 2 faniri4education 3 rosaandrie Abstrak Batik adalah kain khas Indonesia yang memiliki berbagai motif dan warna. Pewarnaan batik dibagi menjadi 2 yaitu batik alami dan batik sintetis. Proses pemilihan batik alami dan sintetis umumnya sangat bergantung pada persepsi manusia terhadap komposisi warna. Produsen batik melakukan pengamatan visual secara langsung untuk membedakan warnanya. Kelemahan dari cara ini yaitu keterbatasan visual manusia dan tingkat kelelahan sehingga warna satu dan lainnya dapat tertukar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan citra digital memungkinkan untuk membedakan batik alami dan sintetis secara otomatis dengan bantuan aplikasi pengolahan citra. Identifikasi batik alami dan sintetis ini menerapkan metode K-Means Clustering. Pendukung identifikasi menggunakan bantuan media camera digital sebagai pengambilan gambar batik yang kemudian dihitung nilai normalisasi RGB. Tingkat keberhasilan identifikasi yang didapatkan dengan menggunakan metode K-Means adalah Dari hasil identifikasi yang diperoleh menghasilkan 2 output yaitu Batik Alami 100% dan Batik Sintetis Kata kunci Batik, Normalisasi RGB, K-Means Clustering 1. Pendahuluan Batik adalah kain khas Indonesia yang tiap daerahnya memiliki perbedaan. Tiap daerah memiliki perbedaan pada motif, warna, dan tekstur kain. Untuk membuat batik dapat digunakan 2 cara, yaitu secara tradisional dengan menggunakan canting dan secara modern menggunakan mesin. Pembuatan batik dengan cara tradisional membutuhkan waktu yang relatif lama dan membutuhkan ketelitian dari pembuatnya. Sedangkan cara modern yang membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat karena pembuatan pola serta pewarnaan menggunakan mesin. Pewarnaan batik dibedakan menjadi 2, batik alami yaitu batik yang pewarnaannya menggunakan bahan alami dan batik sintetis yaitu batik yang pewanaannya menggunakan bahan kimia. Batik Tulis Sumbersari Bondowoso merupakan sentra batik yang setiap harinya memproduksi berbagai macam batik. Selain proses produksi, terdapat proses sortir terhadap jenis warna yaitu Batik Alami dan Batik Sintetis. Proses sortir batik alami dan sintetis umumnya sangat bergantung pada persepsi manusia terhadap komposisi warna. Produsen batik melakukan pengamatan visual secara langsung untuk membedakan warnanya. Kelemahan dari cara ini yaitu keterbatasan visual manusia dan tingkat kelelahan sehingga warna satu dan lainnya dapat tertukar. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat membantu proses sortir batik sesuai dengan jenis warna dari batik. Pengolahan Citra Digital yang semakin berkembang saat ini menyediakan kemungkinan manusia membuat sistem untuk mengenali suatu gambar atau citra digital. Pengolahan citra merupakan salah satu jenis teknologi untuk menyelesaikan masalah mengenai pemrosesan gambar. Dalam pengolahan citra, gambar dapat diolah sedemikian rupa sehingga gambar tersebut dapat digunakan untuk identifikasi. Dengan bantuan kamera digital, komputer dan pengolahan citra digital sederhana, sistem tersebut dapat terealisasi sehingga proses identifikasi batik dapat dilakukan dengan cepat dan memperoleh hasil yang akurat. 2. Landasan Teori Batik Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif dan warna yang memiliki makna tersendiri. Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini 2011 1 berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat Jurnal Informatika Polinema ISSN 2407-070X Halaman 27 diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. Pengolahan Citra Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. D. Putra,2010 Citra Digital Citra Digital adalah representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optic berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan. Sutoyo, 2009 Normalisasi RGB Red, Green, Blue Normalisasi RGB sering disebut dengan warna murni. Proses normalisasi RGB merupakan proses pengubahan nilai RGB dalam range 0 sampai 1 yang dibentuk secara independen dari berbagai tingkat pencahayaan. Jumlah dari nilai red, green dan blue channel yang telah dinormalisasi adalah 1. Ketiga channel yang telah dinormalisasi tersebut tidak memiliki informasi yang signifikan dan dapat diabaikan, sehingga dapat mengurangi dimensi ruang. Proses normalisasi RGB dilakukan dengan persamaan sampai Ennehar, et al., 2010   1   2   3 Dimana R‟ = nilai red channel yang telah dinormalisasi pada piksel G‟ = nilai green channel yang telah dinormalisasi pada piksel B‟ = nilai blue channel yang telah dinormalisasi pada piksel Clustering Clustering adalah suatu metode untuk mengelompokkan dokumen dimana dokumen dikelompokkan dengan konten untuk mengurangi ruang pencarian yang diperlukan dalam merespon suatu query. Misalnya koleksi dokumen yang berisi dokumen-dokumen medis dan hokum dapat dikelompokkan sedemikian rupa sehingga semua dokumen medis ditempatkan dalam satu cluster dan semua dokumen hokum ditempatkan dalam satu cluster hokum. Grossman, David A. dan Ophir Frieder, 2004 Algoritma K-Means Clustering Menurut Adiningsih 2007, tahap penyelesaian algoritma K-Means adalah sebagai berikut a. Menentukan K buah titik yang merepresentasikan obyek pada setiap cluster centroid awal. b. Menetapkan setiap objek pada cluster dengan posisi centroid terdekat. c. Jika semua objek sudah dikelompokkan maka dilakukan perhitungan ulang dalam menentukan centroid yang baru. d. Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 sampai centroid tidak berubah. 3. Metodologi Penelitian Metodologi Metode pembuatan perangkat lunak ini adalah dengan menggunakan metode Waterfall. Menurut Sommerville 201129 Waterfall model mengambil kegiatan proses dasar spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan mewakili kegiatan tersebut sebagai fase terpisah seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan sebagainya. Adapun tahap dalam metode waterfall ini adalah sebagai berikut Gambar 1. Metode Waterfall Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 28 Halaman Data Sistem Komponen yang diperlukan untuk melakukan penelitian salah satunya adalah data. Data yang diperlukan sebagai objek pengujian sistem identifikasi batik alami dan buatan berdasarkan karakteristik warna citra dengan metode K-Means Clustering adalah batik alami dan batik sintetis yang memiliki komposisi warna yang satu dan lainnya berbeda. Serta image atau citra yang didapat dari data sampel batik alami dan batik sintetis. Berikut ini adalah contoh data citra batik alami a. Batik yang menggunakan pewarna alami dari kulit pohon Jambal Pelthopherum pterocarpum dan Tingi Ceriops condolleana Gambar 2. Batik yang terbuat dari kulit pohon Jambal dan Tingi b. Batik menggunakan pewarna alami dari dari kulit pohon Tingi Ceriops condolleana Gambar 3. Batik yang terbuat dari kulit pohon Tingi c. Batik yang menggunakan pewarna alami dari tanaman perdu Indigo atau Indigofera L dan tanaman jalawe Terminalia Belerica Gambar 4. Batik yang menggunakan pewarna dari tanaman indigo dan jalawe Berikut ini adalah contoh data citra batik sintetis a. Batik yang dibuat dengan pewarna sintetis naphtol dan indigosol Gambar 5. Batik yang menggunakan pewarna sintetis napthol dan indigosol b. Batik yang dibuat dengan pewarna sintetis aerosol Gambar 6. Batik yang menggunakan pewarna sintetis aerosol 4. Analisis dan Perancangan Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu penjabaran mengenai komponen – komponen penyusun sistem dalam penelitian ini baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Serta gambaran umum sistem yang akan berjalan. Proses yang terdapat dalam aplikasi ini adalah proses training dan proses testing. Dimana proses training berfungsi untuk pengolahan gambar agar dapat diidentifikasi. Sedangkan proses testing untuk mengidentifikasi batik alami dan buatan dengan menggunakan metode K-Means Clustering. Jurnal Informatika Polinema ISSN 2407-070X Halaman 29 Perancangan Sistem Pada perancangan proses untuk sistem identifikasi batik alami dan sintetis akan disajikan ke dalam bentuk Flowchart menggunakan metode K-Means Clustering. Sistem Identifikasi Batik dibagi menjadi 2, yaitu Proses Training dan Proses Testing Gambar 7. Proses Training Gambar 8. Proses Testing 5. IMPLEMENTASI Dalam sistem identifikasi ini terdapat 2 proses yaitu proses traning dan proses testing. Dimana proses traning digunakan untuk menghitung dan melatih data citra batik yang sudah disimpan. Proses testing digunakan untuk menguji data citra baru sesuai dengan pusat cluster yang tidak berubah tetap pada proses training sebelumnya. Berikut adalah interface dari proses traning dan proses testing Gambar 9. Form Training Gambar 10. Form Testing 6. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Proses Pengujian merupakan cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Berikut dibawah merupakan pengujian yang dilakukan di dalam sistem identifikasi batik alami dan sintetis berdasarkan karakteristik warna citra a Pengujian Blackbox atau Fungsional Pengujian ini dilakukan untuk menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian fungsi-fungsi pada sistem identifikasi batik alami dan sintetis telah berjalan dengan baik. Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 30 Halaman Tabel 1. Pengujian Blackbox Input Data Data Baru Pada Form Data Citra Normalisasi Red, Normalisasi Green, Normalisasi Blue Data tersimpan di database Tampil Data Pada Form Data Citra Normalisasi Red, Normalisasi Green, Normalisasi Blue Data diambil dari database Hapus Data Pada Form Data Citra Normalisasi Red, Normalisasi Green, Normalisasi Blue Simpan data inisialisasi dari Form K-Means ke database C1, C2, jarak, dan kelompok Hapus cluster acak pada Form K-Means Normalisasi Red, Normalisasi Green, Normalisasi Blue b Pengujian Akurasi Uji coba ini dilakukan untuk menguji akurasi sistem dengan menghitung prosentase data benar dari pusat cluster yang berbeda-beda. Parameter yang digunakan yaitu normalisasi R , G ,B. Dalam pengujian ini diperlukan sebanyak 14 data batik terdiri dari Tabel 2. Pengujian Tingkat Keakurasian Analisa Hasil Penelitian Dari hasil identifikasi terbaik yang dilakukan tentang keakuratan sistem didapatkan tingkat keberhasilan sistem identifikasi batik alami dan batik sintetis berdasarkan karakteristik warna citra dengan metode K-Means Clustering adalah 100% untuk batik alami dan untuk batik sintetis. Data batik alami lebih banyak dapat diidentifikasi oleh sistem daripada batik sintetis. Hal ini dikarenakan warna batik sintetis yang menyerupai warna dari batik alami sehingga sistem sulit untuk membedakan keduanya. Serta pencahayaan dan keterbatasan kemampuan kamera pada saat pengambilan data. Dari keseluruhan data yaitu 14 data batik hasil pengujian, maka didapatkan tingkat akurasi sebagai berikut  Tingkat keberhasilan secara keseluruhan yaitu 7. Kesimpulan Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut 1. Aplikasi masih jauh dari sempurna, sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut 2. Sistem Identifikasi batik alami dan batik sintetis dengan mengimplementasikan metode K-Means Clustering memperoleh tingkat keberhasilan identifikasi sebesar 3. Dari hasil identifikasi dengan menggunakan metode K-Means Clustering yang diperoleh yaitu menghasilkan 2 output yaitu batik alami sebesar 100% dan batik sintetis sebesar 4. Hasil cluster dipengaruhi dari nilai centroid awal yang dipakai dan jumlah data yang dipakai. Perbedaan pengambilan data pusat centroid awal yang dipakai juga Jurnal Informatika Polinema ISSN 2407-070X Halaman 31 akan mempengaruhi hasil centroid akhirnya. 5. Pengelompokan citra batik alami dan sintetis bergantung pada teknik pengambilan gambar yaitu merk dan tipe kamera, resolusi kamera, resolusi gambar yang digunakan, jarak pengambilan gambar, dan pencahayaan. Teknik pengambilan gambar yang berbeda mengakibatkan hasil pengelompokan yang berbeda pula. 6. Identifikasi batik alami dan batik sintetis menggunakan metode K-Means Clustering banyak mendeteksi batik alami daripada batik sintetis dikarenakan warna batik sintetis yang menyerupai warna dari batik alami sehingga sistem terkadang tertukar. Hal tersebut dapat terjadi karena nilai normalisasi RGB batik alami mirip dengan nilai normalisasi RGB batik sintetis. Saran Saran yang ditujukan untuk pengembangan penelitian ini adalah 1. Diharapkan dengan pengembangan sistem identifikasi batik alami dan batik sintetis dapat menambah spesifikasi media seperti kamera digital dengan resolusi yang lebih baik sehingga kadar warna pada kain dengan gambar yang diambil sama sehingga terdapat perbedaan warna yang lebih jelas. 2. Pada pengembangan aplikasi selanjutnya diharapkan dapat menambah parameter yang digunakan untuk membedakan data satu dengan yang lain seperti menggunakan nilai HSV Hue Saturation Value dan menggunakan Histogram. Daftar Pustaka Adiningsih, N. 2007. Penggunaan K-Means Clustering untuk Pelabelan Fonem Sinyal Ucapan. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Adnan, dkk. 2013. Identifikasi Varietas Berdasarkan Warna dan Tekstur Permukaan Beras Menggunakan Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Syaraf Tiruan. Balai Pengkajian Tekologi Pertanian. Papua. Alifah, Henny. 2014. Membuat Atau Menulis Daftar Pustaka. [Online] Tersedia [29 Mei 2016] Andri, dkk. 2014. Segmentasi Buah Menggunakan Metode K-Means Clustering dan Identifikasi Kematangannya Menggunakan Metode Perbandingan Kadar Mikroskil. Grossman, David A. dan Ophir Frieder, 2004. Information Retrieval Algorithms and Heuristics Second The Netherlands. Handoko, Agus Purwo dan Yustina Retno Wahyu Utami, 2009. Pengenalan Buah Berdasarkan Karakteristik Warna Citra. Kusumanto, RD. 2011. Pengolahan Citra Digital Untuk Mendeteksi Obyek Menggunakan Pengolahan Warna Model Normalisasi RGB. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. Lisbijanto, Herry. 2013. Batik. Yogyakarta Graha Ilmu. Musman, Asti dan Ambar B. Arini. 2011. Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta G-Media. Putra D. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta Penerbit Andi Sutoyo, T., Mulyanto, E., Suhartono, V., Nurhayati, Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta. Wardani, Eka Widya. “Pengenalam Motif Batik Menggunakan Metode Transformasi Paket Wavelet”. Fakultas Teknik. Universitas Widyatama. Bandung ... Proses ini mempunyai ciri data masukan adalah citra dan informasi keluarannya berbentuk citra juga. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer [5]. ...Dimas Murtia Atmojo Abdul FadlilCorn can be processed into corn flour, this can make it easier for consumers to consume and process it into other food ingredients. Therefore we need a system that is able to identify the quality of corn flour automatically. Data retrieval is done by inserting corn flour into a container to calculate the angle of repose. The valve of the container is opened and the cornstarch flows into a mound above the cross-sectional base. The image of the corn flour mound was taken using a cellphone camera and stored in a laptop as a database. The sample of this research is corn flour with three types of particle sizes, namely 20 mesh, 10 mesh and 8 mesh. In the identification process, the corn flour image is converted into a grayscale and binary image and cropping is done, then identified based on the calculation of the angle of repose. The results of this study obtained that the average value of 20 mesh, 10 mesh and 8 mesh corn flour was degrees; degrees and degrees. After testing and comparison, it can be concluded that corn flour with good quality is corn flour with an angle of less than 32 dapat diolah menjadi tepung jagung, hal ini dapat memudahkan konsumen dalam mengonsumsi dan mengolahnya menjadi bahan pangan lain. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang mampu mengidentifikasi kualitas tepung jagung secara otomatis. Pengambilan data dilakukan dengan memasukkan tepung jagung ke dalam wadah hitung sudut diam. Katup wadah dibuka dan tepung jagung mengalir membentuk gundukan di atas alas penampang. Citra dari gundukan tepung jagung diambil menggunakan kamera handphone dan disimpan ke dalam laptop sebagai database. Sampel penelitian ini tepung jagung dengan tiga jenis ukuran partikel, yaitu 20 mesh, 10 mesh dan 8 mesh. Dalam proses identifikasi citra terpung jagung dikonversikan menjadi citra greyscale dan biner serta dilakukan cropping, lalu diidentifikasi berdasarkan perhitungan sudut diam. Hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan nilai rata-rata tepung jagung 20 mesh, 10 mesh dan 8 mesh berturut-turut adalah 30,91 derajat; 33,96 derajat dan 36,80derajat. Setelah dilakukan pengujian dan perbandingan, dapat disimpulkan bahwa tepung jagung dengan kualitas baik yaitu tepung jagung dengan sudut kurang dari sama dengan 32derajat.... Kasus lain dalam hal pengenalan atau membedakan citra batik selama ini masih menggunakan pengamatan secara visual secara langsung oleh mata, sehingga berpeluang terdapat kelemahan dan keterbatasan visual manusia dan tingkat kelelahan dalam menentukan jenis batik. Selanjutnya, diperlukan penyelesaian masalah untuk membantu dalam melengkapi kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia dengan memproses citra sehingga citra tersebut dapat teridentifikasi secara akurat [9]. ...Amin Padmo Azam MasaHamdani HamdaniBatik has several motifs and patterns so it is necessary to identify certain objects in an image, one of which is the recognition of the image of Yogyakarta batik using the Convolutional Neural Network CNN method which is already popular in the use of image data classification. The introduction of batik imagery aims to contribute to the digitization of batik image data and at the same time provide information on types of batik to the public. The batik image recognition process using CNN in this study combines the image segmentation process and the enhancement process with median filters and sharpening. The segmentation process carried out before CNN aims to help separate foreground objects from objects that are not needed in the background. The segmentation process that is commonly used is using K-means Clustering. Where K-means Clustering is used to group data in the same category. Furthermore, the enhancement process using the median filter and sharpening was carried out separately to compare the batik image classification process using CNN based on K-means Clustering from the median filter results and the sharpening results. The batik image classification process with CNN based on K-means Clustering on the median filter resulted in an accuracy value of 100%. Meanwhile, the batik image classification process with CNN based on K-means Clustering from the sharpening results resulted in an accuracy value of 80%.... Jumlah nilai red, nilai green dan juga nilai blue channel telah dinormalisasi 1. Semua channel sudah dinormalisasi dan tidak mempunyai informasi yang sangat signifikan dan diabaikan, sehingga bisa mengurangi dimensi pada ruang [11]. Persamaan 1 sampai 3 dibawah ini adalah persamaan yang digunakan dalam proses normalisasi RGB [12]. ... Mohammad Faisal RiftiarrasyidDimas Arif SetyawanHendra MaulanaDaging sapi merupakan sumber konsumsi makanan yang diperoleh dari sapi. Seiring meningkatnya harga daging sapi di Indonesia ada beberapa oknum penjual daging sapi yang menginginkan keuntungan yang besar dengan mencampur daging sapi segar dengan daging yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut sangat merugikan konsumen karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk menangani hal tersebut perlu adanya sistem untuk membantu konsumen untuk membedakan daging yang masih segar dengan daging yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Klasifikasi kesegaran daging dilakukan dengan teknologi Deep Neural Network dan menerapkan metode ekstraksi fitur Gray Level Co-Occurrence Matrix untuk mendapatkan informasi fitur tekstur daging berdasarkan data visual. Penelitian ini berhasil mengembangkan sebuah model Deep Neural Network yang dapat membedakan daging segar dan tidak layak konsumsi dengan akurasi sebesar has not been able to resolve any references for this publication.

secara umum pewarna batik berbentuk