Iniadalah Latihan pertama dalam pencarian bibit aktor penggebrak dunia teater nusantara 10 Tahun kedepanSimak, Like, Dan Beri komentar. KumpulanPuisi Siswa SDN Lawangan Daya2 Dalam rangka menyambut hari guru, siswa siswi SDN Lawangan Daya2 membuat puisi yang dipersembahkan untuk guru, beberapa puisi yang secara khusus di buat untuk guru antara lain: GURUKU PAHLAWANKU. Oleh : Aura Suci, R. Guruku Tidak ada kata lelah dalam kamusmu SekolahSDN Lawangan Daya 2 pada harai sabtu tanggal 13 Maret 2021diagendakan menjadi tempat seleksi KSN (Kompetisi sains Nasional) tingkat Kabupaten Moto Sekolah: Cerdas, Berprestasi, Berkarakter Mulia SDN LADA 2 GALERY JAM Selalu ada sesuatu yang luar biasa terjadi di LADA 2. Penelitianini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, yang dilakukan di SDN Lawangan Daya 2 tahun ajaran 2021/2022 dengan menggunakan teknik yaitu dokumentasi dan kuisioner kepada siswa yang berjumlah 32 siswa pada 27 hingga 28 September 2021. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa, perbedaan 8November 2021, 12:05 ANTARA FOTO/Saiful Bahri/rwa. Siswa mengikuti ujian hafalan Al Quran menjelang kenaikan kelas di SDN Lawangan Daya 2, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (27/5/2021). Diknas Pamekasan memberikan apresiasi berupa kemudahan memilih SMP Negeri di wilayah kabupaten itu bagi siswa penghafal Al Quran minimal juz 30. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mengembangkan Sekolah Inklusi dengan pemanfaatan media visual scratch dan alat peraga manipulatif dalam pemahaman konsep perkalian bilangan bulat di SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan. Sekolah Dasar Negeri SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan merupakan salah satu sekolah inklusi di kabupaten Pamekasan dengan 3 siswa ABK berkesulitan belajar, lamban belajar, dan tunagrahita ringan pada kelas 3. Akan tetapi yang ikut kegiatan ini 2 siswa ABK berkesulitan belajar, lamban belajar sesuai ijin orang tua karena asa pandemic covid 19. Media visual scratch adalah media pembelajaran visual untuk penanaman konsep perkalian dengan animasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman. Alat manipulatif dari benda konkret yang bisa di­pegang, di raba, dan di manipulasi oleh siswa sebagai media pembelajaran untuk penanaman konsep matematisnya. Metode pelaksanaan yang digunakan pada kegiatan ini adalah 1 persiapan Introduction, Edukasi, 2 Pelaksanaan Pembelajaran, Workshop, 3 Evaluasi Pemahaman, Pe­ngenal­an. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman konsep perkalian bilangan pada siswa ABK dan kegiatan workshop pada guru-guru berjalan dengan baik, yang dibuktikan guru antusias dalam mempraktekkan bahan manipulatif dan mampu membuat program scratch. Kegiatan ini dapat dijadikan bahan acuan pembelajaran pada materi lainnya khususnya perkalian bilangan bulat pada sekolah lainnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free © 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat JPM Wikrama Parahita p-ISSN 2599-0020, e-ISSN 2599-0012 PENGEMBANGAN SEKOLAH INKLUSI DENGAN PEMANFAATAN MEDIA VISUAL SCRATCH DAN ALAT PERAGA MANIPULATIF Ukhti Raudhatul Jannah¹*, Fauzan Prasetyo Eka Putra², Ainur Rofiq Hafsi³, Hasan Basri1 1Pendidikan Matematika, Universitas Madura 2Teknik Informatika, Universitas Madura 3Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Madura Article history *Corresponding author Ukhti Raudhatul Jannah Email ukhti_math Abstrak Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mengembangkan Sekolah Inklusi dengan pemanfaatan media visual scratch dan alat peraga manipulatif dalam pemahaman konsep perkalian bilangan bulat di SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan. Sekolah Dasar Negeri SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan merupakan salah satu sekolah inklusi di kabupaten Pamekasan dengan 3 siswa ABK berkesulitan belajar, lamban belajar, dan tunagrahita ringan pada kelas 3. Akan tetapi yang ikut kegiatan ini 2 siswa ABK berkesulitan belajar, lamban belajar sesuai ijin orang tua karena asa pandemic covid 19. Media visual scratch adalah media pembelajaran visual untuk penanaman konsep perkalian dengan animasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman. Alat manipulatif dari benda konkret yang bisa di-pegang, di raba, dan di manipulasi oleh siswa sebagai media pembelajaran untuk penanaman konsep matematisnya. Metode pelaksanaan yang digunakan pada kegiatan ini adalah 1 persiapan Introduction, Edukasi, 2 Pelaksanaan Pembelajaran, Workshop, 3 Evaluasi Pemahaman, Pe-ngenalan. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman konsep perkalian bilangan pada siswa ABK dan kegiatan workshop pada guru-guru berjalan dengan baik, yang dibuktikan guru antusias dalam mempraktekkan bahan manipulatif dan mampu membuat program scratch. Kegiatan ini dapat dijadikan bahan acuan pembelajaran pada materi lainnya khususnya perkalian bilangan bulat pada sekolah lainnya. Kata Kunci Media Manipulatif; Media Visul Scratch; Sekolah Inklusi Abstract This service activity aims to develop an inclusive school by utilizing visual scratch media and manipulative props in understanding the concept of multiplication of integers at SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan. Lawangan Daya 2 Pamekasan Public Elementary School SDN is one of the inclusion schools in the Pamekasan district with three special needs students learning difficulties, slow learning, and mild mental retardation in grade 3. However, two students with special needs learning difficulties, slow to learn according to parental consent due to the Covid 19 pandemic. Visual scratch media is a visual learning medium for planting the concept of multiplication with animation created in a programming language. Manipulative tools from concrete objects that students can hold touch, and manipulate as a learning medium for planting mathematical concepts. The implementation method used in this activity is 1 preparation Introduction, Education, 2 Implemen-tation Learning, Workshop, 3 Evaluation Understanding, Introduction. Based on this activity's results, there was an increase in the understanding of the multiplication concept of numbers for ABK students. The workshop activities for teachers were going well, which was proven by the teacher being enthusiastic in practicing manipulative materials and making scratch programs. This activity can be used as a reference for learning in other materials, especially the multiplication of integers in other schools. Keywords Manipulative Media; Visual Scratch Media; Inclusive Schools © 2021 Some rights reserved Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 90 PENDAHULUAN Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003. Pendidikan khusus menjadi perhatian bagi pemerintah dalam pemerataan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus ABK dan siswa normal. Untuk pemerataan pendidikan ini, selain adanya pendidikan khusus bagi ABK, maka pemerintah mencanangkan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi merupakan penggabung-an penyelenggaraan pendidikan luar biasa dengan pendidikan reguler dalam satu sistem pendidikan yang dipersatukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009. Pendidikan inklusi adalah penyelenggaraan pendidikan yang me-nyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal pada umumnya untuk belajar Smith, 2006. Pendidikan inklusi merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang memuat siswa berkebutuhan khusus dan siswa normal yang bertujuan adanya pemerataan pendidikan. Bentuk kelainan yang dilayani melalui pendidikan inklusi menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 dapat berupa tunanetra, tunarungu, tunawicara, tuna-laras, tunadaksa, tunagrahita, berkesulitan belajar, lamban belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang, dan zat adiktif lainnya, memiliki kelainan lainnya, dan tunaganda. Di Kabupaten Pamekasan, terdapat 78 SDN inklusi, akan tetapi sekolah ini belum benar- benar menerapkan pembelajaran kelas inklusi. Sekolah-sekolah tersebut dinamakan sekolah inklusi karena terdapat siswa-siswa yang berkebutuhan khusus. Salah satunya SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan. Di SDN Lawangan Daya 2, kelas inklusi terdapat pada kelas III yang terdiri dari tiga orang siswa yang mengalami kelainan dalam berkesulitan belajar 1 siswa, siswa lamban belajar 1 siswa, dan siswa tunagrahita ringan 1 siswa. Ketiga siswa ini prestasi-nya rendah dan kesulitan dalam memahami konsep perkalian bilangan bulat yang sudah dipelajari sejak kelas 2. Di sekolah inklusi ini, kurikulum dan pem-belajaran yang diterapkan di sekolah masih disama-kan dengan kelas reguler. Perlakuan pada siswa yang berkebutuhan khusus adalah sama karena kondisi kelas tidak dibuat peer tutoring tutor se-baya. Anak yang berkebutuhan khusus cenderung ditinggalkan oleh guru jika tidak paham terhadap materi pelajaran, dan alat pembelajarannya tidak digunakan dengan baik pada siswa, terutama media pembelajaran dan alat peraga untuk pe-nanaman konsep perkalian bilangan bulat bagi siswa berkebutuhan khusus dan siswa reguler. Ke-jenuhan siswa belajar juga muncul ketika media pembelajaran matematika dan proses pembelajar-an yang digunakan guru tidak terkait dengan per-masalahan kehidupan sehari-hari siswa Jannah et al., 2018. Berdasarkan berbagai permasalahan yang dihadapi mitra yaitu SDN Lawangan Daya 2, Tim PKM akan membuat media pembelajaran dengan program visual scratch dengan animasi pem-belajaran dan alat peraga manipulatif pada siswa di kelas inklusi terutama bagi siswa berkebutuhan khusus agar mampu memahami dan melakukan operasi perkalian pada bilangan bulat. Selama ini siswa ABK belajar perkalian bilangan secara abstrak sehingga konsep perkalian tersebut belum di-pahami dengan baik. Melalui alat peraga mani-pulative, siswa ABK diharapkan bisa belajar melalui manipulasi benda konkret untuk menemukan konsep perkalian bilangan. Program ini juga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia khususnya di Pamekasan sehingga terjadi pemer-ataan pemerolehan pendidikan bagi Anak Ber-kebutuhan Khusus ABK dan anak normal. Scratch merupakan pemrograman visual untuk pembelajaran bagi siswa, guru, dan orang tua tanpa harus menuliskan salah benar penulisan sintaksis Pratiwi et al., 2017 dengan menggunakan sebuah bahasa pemrograman Resnick et al., 2009. Scratch ini yang akan tim PKM gunakan di sekolah inklusi untuk mengatasi permasalahan di kelas inklusi dalam pemahaman konsep perkalian bilangan, konsentrasi belajar siswa, meningkatkan kemampu-an visual, membaca, dan berhitung bagi siswa terutama siswa berkebutuhan khusus di kelas inklusi. Alat peraga yang akan digunakan berupa alat peraga yang sesuai dengan animasi di dalam media visual scratch. Penggunaan alat peraga ini bertujuan untuk memudahkan siswa memahami konsep melalui praktek langsung, memfokuskan konsentrasi belajar siswa, melatih visual siswa dan kelancaran membacanya. Alat peraga dan media visual scratch ini juga menarik bagi siswa terutama bagi siswa ABK, karena selain belajar, siswa juga akan bermain. Siswa ABK pada kegiatan ini lamban belajar dan tunagrahita ringan sehingga media visual scratch dan alat peraga manipulatif melatih konsentrasi belajar siswa dan menarik minat belajar siswa yang lamban belajar karena memanipulasi langsung benda nyata, serta belajar dengan permainan. Hal ini sesuai pendapat Jannah 2013 bahwa jika konsep matematika diajarkan dengan permainan, maka siswa akan lebih tertarik untuk Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 91 belajar. Tujuan dari program pengabdian ini adalah mengembangkan Sekolah Inklusi dengan peman-faatan media visual scratch dan alat peraga manipulatif dalam pemahaman konsep perkalian bilangan bulat. METODE PELAKSANAAN Kegiatan ini dilakukan di SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan pada kelas III. Di kelas III ini terdapat 3 siswa ABK yaitu siswa berkesulitan belajar, siswa lamban belajar, dan siswa tunagrahita ringan. Pada saat kegiatan, hanya 2 siswa ABK yang diijinkan karena terkait masa pandemic covid 19 yaitu siswa lamban belajar dan siswa tunagrahita ringan. Metode pelaksanaan yang akan dilakukan untuk mengembangkan Sekolah Inklusi dengan pemanfaatan media visual scratch dan alat peraga manipulatif dalam pemahaman konsep perkalian bilangan bulat. Tahap perencanaan berupa introduction dan edukasi. Observasi pada sekolah inklusi di kelas III SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan dan terdapat 3 anak berkebutuhan khusus berkesulitan belajar, lamban belajar, dan tunagrahita ringan. Wawan-cara dilakukan pada Kabag pembelajaran SD di dinas pendidikan dan guru kelas III sebagai peng-ajar di kelas inklusi. Kegiatan edukasi berupa pem-buatan media visual animasi scratch dan alat peraga manipulatif untuk pemahaman konsep per-kalian bilangan, kemampuan visual, dan kemampu-an membaca. Tahap pelaksanaan terdiri dari praktek pembelajaran dan workshop. Praktek penggunaan media visual scratch dan praktek alat peraga manipulatif sesuai pembelajaran menggunakan scratch dan alat peraga manipulatif. Praktek pembelajaran ini dilakukan dengan pembelajaran langsung ke masing-masing individu di rumah masing-masing siswa ABK. Praktek pembelajaran ini divideokan dan di upload ke youtube. Workshop sekolah inklusi dan pembelajarannya, dan workshop penggunaan media visual scratch dan alat peraga manipulatif bagi guru-guru SD inklusi. Workshop di-lakukan secara daring melalui zoom dengan guru-guru SDN Lawangan Daya 2. Tahap evaluasi berupa tahap pemahaman dan pengenalan. Proses pembelajaran dengan penggunaan media visual scratch dan alat peraga manipulatif akan meningkatkan pemahaman konsep perkalian bilangan bulat, visual, konsentrasi belajar, dan kemampuan membaca. Peningkatan pemahaman perkalian bilangan bulat ditunjukkan dengan kemampuan siswa ABK memecahkan masalah yang berkaitan dengan perkalian bilangan bulat. Setelah workshop dilakukan secara daring, guru-guru diharapkan mengenal dan menerapkan pembelajaran dengan media manipulatif, selain itu guru-guru juga akan mampu mengaplikasikan media visual scratch dengan baik dan menarik bagi siswa. PEMBAHASAN Perencanaan Ada beberapa Sekolah inklusi di Kabupaten Pamekasan saat ini. Untuk memperoleh data yang akurat, maka dilakukan wawancara pada Kabag Pendidikan Sekolah Dasar di dinas pendidikan Pamekasan. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah terdapat 78 SDN inklusi di Kabupaten Pamekasan Gambar 1, akan tetapi sekolah ini belum benar- benar menerapkan pem-belajaran kelas inklusi. Menurut Hermanto 2010, pentingnya manajemen sekolah inklusif untuk menjamin pelayanan pendidikan anak berkebutuh-an khusus. Anak berkebutuhan khusus yang ber-sekolah di sekolah regular memiliki kompetensi sosial yang lebih baik Loiacono & Valenti, 2010. Gambar 1. Perolehan informasi sekolah inklusi di Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Berdasarkan hasil wawancara dengan bagi-an pendidikan di dinas pendidikan dan observasi ke sekolah-sekolah, Tim memilih Lada 2 sebagai sekolah yang akan dikenalkan dengan pem-belajaran media manipulatif dan media visual scratch. Setelah itu, dilakukan wawancara dengan guru kelas dan siswa ABK yang ada di kelas 3 Gambar 2. Gambar 2. Observasi dan wawancara dengan guru pengajar kelas inklusi Di SDN Lawangan Daya 2, kelas inklusi ter-dapat pada kelas III yang terdiri dari tiga orang siswa yang mengalami kelainan dalam berkesulitan belajar 1 siswa, siswa lamban belajar 1 siswa, dan Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 92 siswa tunagrahita ringan 1 siswa. Ketiga siswa ini kesulitan dalam memahami materi matematika terutama dalam mengoperasikan perkalian bilang-an yang sudah dipelajari sejak kelas 2 dan menjadi modal dasar pemahaman materi matematika. Selain itu, ketiga siswa ini memiliki prestasi yang sangat rendah dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya akibat kesulitan belajarnya dan lamban dalam memahami materi matematika. Untuk siswa tunagrahita ringan, siswa ini juga kesulitan membaca dan berhitung. Keadaan di SDN Lawangan daya 2 ini sesuai dengan pernyataan Tarmansyah 2007 mengemukakan bahwa pen-didikan inklusi adalah penempatan anak ber-kelainan tingkat ringan, sedang dan berat secara penuh di kelas reguler. Gambar 3. Siswa 1 berkesulitan belajar Siswa 1 tidak mampu berkonsentrasi ketika proses pembelajaran, tidak melakukan dan tidak memahami apa yang diperintah guru dengan menggambar robot tanpa mengerjakan tugasnya Gambar 3. Selain itu, ketika ditanya tentang perkalian bilangan, siswa 1 menghitung mengguna-kan bantuan jari untuk menentukan hasil perkalian dan tidak mampu menjawab dengan benar. Siswa ini dikategorikan siswa berkesulitan belajar karena tidak mampu berkonsentrasi, dan pemahaman konsep yang tidak tepat mengakibatkan kemam-puan dan prestasinya rendah. Gambar 4. Siswa 2 lamban belajar Gambar 5. Siswa 3 tunagrahita ringan Siswa 2 hyper aktif tanpa mempedulikan lingkungan, tidak mengerjakan tugas, tidak mem-perhatikan penjelasan dan perintah guru, tidak berkonsentrasi dalam belajar, dan tidak mampu mengoperasikan perkalian bilangan dengan benar Gambar 4. Siswa 3 adalah siswa yang mengalami tunagrahita ringan, pendiam, mengerjakan tugas tetapi jawabannya salah, kemampuannya sangat rendah, kemampuan membaca dan menghitung-nya rendah, dan tidak mampu mengoperasikan perkalian bilangan dengan benar Gambar 5. Siswa 2 dan siswa 3 dikategorikan siswa yang lamban dalam belajar dan berkemampuan sangat rendah. Anak tunagrahita kecerdasannya jauh di-bawah rata-rata, ditandai keterbatasan intelegensi, dan ketidakcakapan dalam interaksi sosialnya sehingga kesulitan mengikuti pembelajaran di sekolah umum Jannah et al., 2019. Gambar 6. Media manipulatif perkalian bilangan bulat Untuk membantu belajar siswa khususnya siswa ABK di kelas Inklusi dalam memahami konsep perkalian bilangan bulat, Tim PKM membuat alat peraga manipulatif Gambar 6 dan media visual scratch Gambar 7. Pembelajaran di Sekolah Dasar lebih menekankan pada media manipulatif dari benda konkret yang bisa di pegang, di raba, dan dimanipulasi oleh siswa sebagai media pem-belajaran untuk penanaman konsep matematisnya. Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 93 Pembelajaran ini sesuai dengan teori belajar Bruner dimana seseorang dapat menyusun hipotesis untuk memasukkan pengetahuan baru ke dalam struktur yang telah dimilikinya atau mengembangkan struktur baru Aisyah et al., 2007. Media manipulatif yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah kartu domino, kulit kerang, dan garis bilangan. Media visual scratch merupakan media pem-belajaran visual untuk penanaman konsep perkali-an dengan animasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Resnick 2009 bahwa scratch merupakan sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pembuatan media pembelajaran. Alat peraga dan media visual scratch ini juga menarik bagi siswa, karena selain belajar, siswa juga akan bermain. Hal ini sesuai pendapat Jannah 2013 bahwa jika konsep matematika diajarkan dengan permainan, maka siswa akan lebih tertarik untuk belajar. Gambar 7. Media visual scratch perkalian bilangan bulat Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan 01 – 06 Juli 2020. Pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing siswa ABK ABK1 dan ABK2 oleh Tim PKM karena pada saat itu terjadi pandemi Covid 19, sedangkan 1 siswa ABK tidak diijinkan oleh orang tuanya. Penerapan media manipulatif dilakukan pada siswa ABK1 dan ABK2. Berdasarkan wawan-cara dengan orang tua siswa, ABK1 memiliki kelemahan dalam memahami materi sehingga berdampak pada prestasinya rendah di sekolah. Pada saat pembelajaran, siswa ABK1 Gambar 8 dan siswa ABK2 Gambar 9 lebih konsentrasi dan aktif belajar menggunakan media manipulatif dan media scratch. Siswa ABK1 dan ABK2 berhadapan langsung dengan media konkretnya untuk memanipulasi kartu domino, kulit kerang, dan garis bilangan dalam memahami dan menemukan konsep perkalian bilangan bulat. Pembelajaran ini telah dirancang agar siswa ABK tertarik dan fokus dalam belajar, serta memahami konsep perkalian bilangan bulat dengan baik. Pembelajaran matematika merupakan proses pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi yang baik tentang materi matematika yang dipelajari Muhsetyo et al., 2014. Gambar 8. Pembelajaran pada siswa ABK1 Gambar 9. Pembelajaran pada siswa ABK2 Setelah melakukan pembelajaran perkalian bulat dengan media manipulatif benda konkret, dilanjutkan pembelajaran menggunakan media semi konkret menggunakan media visual scratch berupa game online. Siswa ABK1 dan ABK2 Gambar 10 semakin tertarik dengan pem-belajaran dan materinya karena gambarnya menarik dan mereka dapat belajar sambil bermain. Scratch dapat digunakan untuk membuat aplikasi, animasi, games, dan merupakan salah satu media pembelajaran berkonsep edutainment bagi para pengajar Iskandar & Raditya, 2017. Meskipun kegiatan ini terdapat beberapa kendala, yaitu pembelajaran dilaksanakan secara individu di rumah masing-masing siswa ABK dan workshop dilakukan secara online melalui zoom karena pandemi covid 19, dan program scratch memakai laptop karena tidak support meng-gunakan Tablet, tetapi pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan sesuai dengan tujuan kegiatan yang ingin dicapai. Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 94 Gambar 10. Pembelajaran media scratch pada ABK1 dan ABK2 Evaluasi Pemahaman Sebelum melakukan kegiatan pengembang-an pembelajaran menggunakan media manipulatif dan media scratch, 2 siswa ABK diberikan tes awal untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep perkalian bilangan bulat. Berdasarkan hasil tes dari 5 soal menunjukkan bahwa siswa ABK 1 benar 1 soal, sedangkan siswa ABK 2 benar 2 soal. siswa ABK masih kesulitan memahami dan me-mecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep perkalian bilangan bulat Gambar 11. Gambar 11. Hasil pre-tes siswa ABK Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran perkalian bilangan bulat dengan media visual scratch dan media manipulative menunjukkan antusiasme siswa ABK belajar dalam memanipulasi alat peraga manipulatif dan belajar dengan bermain melalui media visual scratch. Hal ini ditunjukkan juga dari hasil post tes siswa ABK yang menunjukkan mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan perkalian bulat sehingga pemahaman konsep perkalian bilangan siswa ABK sangat baik Gambar 12. Secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Dari hasil post test yang diberikan setelah kegiatan menunjukkan siswa ABK1 dan siswa ABK2 mampu memecahkan semua masalah dengan benar Gambar 13. Keberhasilan pembelajaran ditunjuk-kan oleh dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Amir, 2014. Gambar 12. hasil post-tes siswa ABK Gambar 13. Hasil pre tes dan post tes siswa ABK Workshop Workshop dilakukan pada guru-guru SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan sejumlah 22 guru yang terdiri dari guru kelas 1 sampai kelas 6 yaitu 19 guru kelas dan guru mata pelajaran matematika, 3 guru perwakilan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan waka kurikulum. Sebelum pelatihan dan workshop dilakukan peserta diminta untuk mengisi Google Form, untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru ter-hadap media scratch dan media manipulatif. Berikut ini data yang diperoleh berdasarkan isian Google Form dari peserta pelatihan dan workshop 0246Siswa ABK1Siswa ABK2Pre testPost Test Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 95 dengan responden 19 guru kelas dan guru mata pelajaran matematika Gambar 14. Gambar 14. Hasil pre test mengenai media pembelajaran dalam proses pembelajaran Berdasarkan Gambar 14 terlihat bahwa mayoritas para peserta workshop tidak pernah menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Selain itu diperoleh informasi bahwa semua peserta belum pernah menggunakan media scratch. Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik Jannah, 2013. Hal ini menunjukkan bahwa scratch akan menjadi hal baru bagi peserta pelatihan dan workshop media pembelajaran ini. Setelah peserta pelatihan dan workshop mengikuti kegiatan selama tiga hari berturut-turut yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 Juli 2020, pada akhir kegiatan guru diminta untuk mengisi evaluasi melalui Google Form. Berikut ini hasil evaluasi peserta terkait pelatihan dan workshop yang telah mereka ikuti Gambar 15. Gambar 15. Hasil post test tentang media manipulatif dan media scratch Seratus persen atau 19 peserta yang memberikan evaluasi terhadap kegiatan ini, menyatakan bahwa pelatihan terkait media manipulatif dan media scratch sangat bermanfaat. Beberapa alasan mengapa peserta merasa pelatihan ini bermanfaat diantaranya mendapat-kan ilmu baru; menambah wawasan dalam meng-gunakan media pembelajaran; Dengan banyak media siswa lebih tertarik dalam pembelajaran; memudahkan dalam mengajar; sangat membantu dalam proses penanaman konsep bagi siswa dan sangat menarik. Tidak ada satupun peserta yang menyatakan bahwa pelatihan ini tidak ada manfaatnya atau biasa-biasa saja. Gambar 16. Hasil evaluasi tentang minat menggunakan media manipulatif dan media scratch Seratus persen atau 19 peserta yang mem-berikan evaluasi terhadap kegiatan ini, menyatakan bahwa mereka berniat untuk menggunakan media manipulatif dan media scratch dalam proses pem-belajaran Gambar 16. Beberapa alasan mengapa peserta merasa pelatihan ini bermanfaat diantara-nya untuk memudahkan siswa dalam belajar; lebih menarik; sangat membantu untuk pemahaman konsep; Disamping tampilan bagus untuk di minati anak-anak dan juga membantu untuk kegiatan pembelajaran; Mengenalkan media baru untuk siswa agar memudahkan siswa dal am memahami konsep; Media scratch lebih menarik buat anak anak, apalagi pada zaman sekarang; Peraga manipulatif menarik bagi anak sedangkan scratch sangat menarik dan sangat sesuai dengan kondisi kekinian yg serba IT. Tidak ada satupun peserta yang menyatakan tidak akan mencoba dan ragu-ragu. Menurut Gunawan & Al Irsyadi 2016, penggunaan teknologi komputer dapat meningkat-kan pemahaman siswa didik lebih cepat. Selain itu, keunggulan penggunaan media manipulatif adalah dapat membantu memvisualkan konsep yang abstrak kepada siswa sehingga siswa mudah memahami suatu konsep pembelajaran mate-matika Halidjah, 2014. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, kegiat-an perencanaan sampai evaluasi dapat berjalan Jannah et al., Wikrama Parahita Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 5 Nomor 1, Mei 2021 89-96 DOI 96 dengan baik dan lancar. Terjadi peningkatan pemahaman konsep perkalian bilangan pada siswa ABK dan kegiatan workshop berjalan dengan baik, yang dibuktikan dengan 100% guru-guru kelas dan guru mata pelajaran matematika antusias dalam mempraktekkan bahan manipulatif dan mampu membuat program scratch. Selain itu peningkatan pemahaman konsep perkalian bilangan bulat siswa ABK sangat signifikan yang ditunjukkan dengan kemampuan siswa ABK memecahkan masalah di post tes. Kegiatan ini dapat dilanjutkan pada sekolah-sekolah inklusi lainnya bahkan dapat dilakukan pada Sekolah Luar Biasa SLB untuk membantu pemahaman siswa yang berkebutuhan khusus dalam memahami konsep bilangan bulat. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kepada DRPM Kemenristekdikti yang memberikan hibah melalui skema Program Kemitraan Masyarakat PKM, seluruh civitas akademika Universitas Madura, dan SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan yang telah bersedia menjadi mitra. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, N., Hawa, S., Somakim, S., Purwoko, P., Hartono, Y., & AS, M. 2007. Pengembangan pembelajaran matematika SD. Jakarta Dirjen Dikti Depdiknas. Amir, A. 2014. Pembelajaran matematika SD dengan menggunakan media manipulatif. Forum Paedagogik, 601, 72–89. Gunawan, D., & Al Irsyadi, F. Y. 2016. Pemanfaatan Pemrograman Visual Sebagai Alternatif Pembuatan Media Belajar Berbasis Game dan Animasi. Warta LPM, 191, 53–63. Halidjah, S. 2014. Penggunaan Media Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 34, 1–9. Hermanto, H. 2010. Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Membutuhkan Keseriusan Manajemen Sekolah. JPK Jurnal Pendidikan Khusus, 62, 65–82. Iskandar, R. S. F., & Raditya, A. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Projectbased Learning Berbantuan Scratch. Seminar Nasional Matematika Dan Aplikasinya 2017, 167-172. Jannah, U. R. 2013. Teori dienes dalam pembelajaran matematika. INTERAKSI Jurnal Kependidikan, 82, 126–131. Jannah, U. R., Amiruddin, M., & Linarsih, Y. 2018. Guru Sekolah Dasar di Kec. Pademawu “Workshop Pembuatan Media dan Pembelajarannya dengan Menggunakan Kerang Kipas dan Kerang Bambu Lorjuk.” Abdiku Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 11, 26–39. Jannah, U. R., Saleh, H., & Wahidah, A. 2019. Scaffolding untuk Pembelajaran Matematika di Kelas Inklusi. JKPM Jurnal Kajian Pendidikan Matematika, 51, 61–72. Loiacono, V., & Valenti, V. 2010. General Education Teachers Need to Be Prepared to Co-Teach the Increasing Number of Children with Autism in Inclusive Settings. International Journal of Special Education, 253, 24–32. Muhsetyo, G., Krisnadi, E., Karso, K., Wahyuningrum, E., Tarhadi, T., & Djamus, D. 2014. Pembelajaran Matematika SD. In Pembelajaran Matematika Berdasarkan KBK. Jakarta Universitas Terbuka. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Pensif Bagi Peserta didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. Pratiwi, A., Syahri, W., & Muhaimin, M. 2017. Pengembangan media game edukasi kimia menggunakan scratch pada anak tahapan operasional formal. Jurnal Pendidikan Kimia, 11, 1–9. Resnick, M., Maloney, J., Monroy-Hernández, A., Rusk, N., Eastmond, E., Brennan, K., Millner, A., Rosenbaum, E., Silver, J., Silverman, B., & Kafai, Y. 2009. Scratch. Communications of the ACM, 5211, 60–67. Smith, J. D. 2006. Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung Nuansa. Tarmansyah, T. 2007. INKLUSI Pendidikan Untuk Semua. Jakarta Depdiknas. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. ... Managed facilities and infrastructure must meet the standards for infrastructure provision as set out in PP RI No. 57 of 2021 Part Seven article 25 PPRI, 2021;Dermawan, 2018;Ghita et al., 2017. Facilities and infrastructure function as a support for the implementation of learning outcomes of inclusive institutions Jannah et al., 2021;Widyakusuma, 2021;Ramdhiani, 2021. Inclusive PAUD institutions must provide availability and manage accessible infrastructure for all AUD, especially those with special needs Salasa, 2021;Amka, 2020;SAFIRA, 2020. ...Indah Maysela Azzahra Raden Rachmy DianaEvi Selva NirwanaKiki Melita AndrianiThe need for learning facilities and infrastructure in inclusive PAUD Early Childhood Education is still limited. This study aims to contribute to every manager of inclusive and regular PAUD institutions in providing learning infrastructure needs for all students based on applicable standards or provisions. The research method uses a qualitative method of literature study. Miles and Huberman's interactive analysis carried out the data analysis technique, which consisted of data collection, reduction, presentation, and conclusion. Data was collected from reading references such as articles, books, and inclusive PAUD POS issued by the Indonesian Ministry of Education and Culture. The study's results found that each characteristic of children with special needs has different needs for facilities and infrastructure. In addition, it was found that several infrastructure facilities could be designated for other different types of children with special needs characteristics, such as rooms, equipment, media, and student learning resources. The conclusion is that inclusive PAUD institutions need to provide modified infrastructure based on each characteristic of children with special needs so that they can be used inclusively.... Similar research that utilizes Assistive Technology in the form of teaching aids or the availability of lecture facilities for inclusive classes, for example, the research by Utomo & Suranto 2019, Istiqomah 2020, and Jannah et al. 2021. However, the results of this research are expected to be new findings that can be applied and developed by other universities that hold inclusive classes with deaf students. ...This research was motivated by the acceptance of one deaf student in the Department of Computer Science UNNES in the 2020/2021 academic year. Therefore, this research aims to provide the study with efforts to increase the absorption of deaf students in the inclusive class through the discovery of Assistive Technology. The method used in this research is Mixed Method with a qualitative and Research Development RD approach. Data collection includes class observations, interviews, triangulation of results, and stages of RD. Research activities include 1 lecturer of mathematical courses made PPt files, filled in Lecturer's Voice, and filled in Sign Language. 2 Video tested in inclusive class. 3 Finalization of Assistive Technology Videos and the results were noted. Research Results 1 multi-function video prototypes were obtained for deaf students in inclusive classes in mathematical courses. 2 There was an increase in the activity and absorption of students in the inclusive class. In conclusion, it is necessary to make assistive technology in the form of learning videos that contain sign language to increase the absorption of deaf students in the inclusive class in mathematical ini dilatarbelakangi telah diterimanya satu mahasiswa Tunarungu pada Jurusan Ilmu Komputer UNNES pada tahun ajaran 2020/2021. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah memberikan kajian upaya meningkatkan daya serap mahasiswa Tunarungu di kelas Insklusif melalui penemuan Teknologi Asistif. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode mixed method dengan pendekatan kualitatif dan Research Development RD. Pengumpulan data meliputi; observasi kelas, wawancara, triangulasi hasil, dan tahapan RD. Kegiatan penelitian meliputi 1 dosen pengampu mata kuliah matematis membuat file PPt, diisi suara dosen, dan diisi Bahasa Isyaratnya. 2 Video diujicobakan di kelas Inklusif. 3 Finalisasi video Teknologi Asistif dan dicatat hasilnya. Hasil penelitian 1 Diperoleh Prototip video Multi-Fungsi untuk mahasiswa Tunarungu di kelas Inklusif pada mata kuliah matematis. 2 Ada peningkatan aktivitas dan Daya Serap mahasiswa di kelas Inklusif. Kesimpulannya Untuk meningkatkan daya serap mahasiswa Tunarungu di kelas Insklusif pada mata kuliah matematis, perlu dibuat Teknologi Asistif berupa video pembelajaran yang berisi Bahasa RiyadiFujiono FujionoIdon JoniIrwan DarmawanLembaga Mts Nahdlatul Ulum merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memilki sistem yang komplit dalam pengolahan datanya, yang mengharuskan semua data terolah dengan baik, tersimpan dengan rapi dan mudah ditelusuri dari tempat penyimpananya apabila diperlukan. Lembaga Mts Nahdlatul Ulum merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Yayasan Hidayatullah yang telah berdiri sejak tahun 2009 dalam artian Mts ini masih tergolong baru. Permasalahan yang ada Di Lembaga Mts Nahdlatul ulum ini adalah proses manajemen informasi untuk layanan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan akademik tersebut seperti manajemen data siswa, manajemen data guru, manajemen nilai siswa untuk pembuatan nilai akhir berupa raport, manajemen daftar hadir guru, manajemen keuangan sekolah dan rekap gaji guru ini masih dilakukan secara manual. Hal Ini terlihat dari penggunaan aplikasi excel, kalkulator dan catatan yang berupa file-file kertas, dengan cara menual hal tersebut dimungkinkan akan terjadi kesalahan-kesalahan baik dalam pemasukan data dan perhitungan yang agak begitu rumit, Proses–proses tersebut mempunyai kerumitan tersendiri terkait dengan fasilitas yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Rancang Bagun Sistem Informasi Manajemen Layanan Sekolah yang berbasis web untuk mempermudah manajemen layanan sekolah dalam penginputan data, mengurangi kemungkinan kesalahan pada proses pengelolaan data sekolah, sistem informasi manajemen ini diharapakan dapat memberikan manfaat pada Lembaga Mts Nahdlatul Ulum Tagangser Daya Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Kata Kunci Sistem informasi layanan sekolah Ukhti JannahThis community service aims at 1 providing workshop of learning media development of kerang kipas and kerang bambu lorjukshell for elementary school teachers 2 Practicing the way of using instructional media of kerang kipas and kerang bambu lorjuk for elementary school teachers. The steps in implementing this community service are 1 providing workshop of the learning media development using kerang kipas and kerang bambu lorjuk for the teachers, 2 mentoring the use of learning media development using kerang kipas and kerang bambu lorjuk, 3 evaluating the run of the community service and the steps of the teachers in implementing the learning media development and asking responds and suggestion of the teachers related to the sustainability and the significances of the community service. This community service is to help the teachers to improve the professionalism in teaching the concepts of mathematics in order to provide easy understanding for the students As well as helping local governments in increasing the income of coastal community in Pademawu district. The mathematics learning media using the shell of kerang kipas and kerang bambu and the ways to implement they are the results of this community service. Key Words Media, Kerang Ukhti JannahDienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang dijsakian dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pelajaran matematika. Jika matematika diajarkan dengan teori Dienes permainan, maka siswa akan lebih tertarik untuk belajar. Teori Dienes terdapat enam tahap berurutan dalam belajar matematika, yaitu 1 Permainan bebas free play, 2 Permainan yang menggunakan aturan games, 3 permainan mencari kesamaaan sifat searching for comunities, 4 Permainan dengan representasi representation, 5 Permainan dengan simbulisasi symbulizaion, 6 Formalisasi formalization. Kata Kunci teori dienes, pembelajaran matematikaVisual programming is the one programming technique in computer Science which aims to give easy understanding in writing code program. The main users of visual programming are students and people who have no experiences in making computer code and lack of computer programming programminggives advantages to develop any kind of application software such as game and application related to education. This research was conducted to the teachers who teach Al-Quran for children learning in order to know the benefit of using visualprogramming in terms of creating an animation and game approach has been applied in this research. The first is surveying the knowledge in computer programming by using questioners. Following that, we provide a training of using visual programming and the last is conduction survey in order to know the progress of learning on the questioner’s data,it can be found that visual programming is very useful to introduce computer programming for people who have limited computer background. The data shows that 60% respondent believe that the visual programming is easy to follow, while the rest says it is hard to do. Furthermore, some of the participants are able to create simple education game"Digital fluency" should mean designing, creating, and remixing, not just browsing, chatting, and LoiaconoV. ValentiThe sustained increase in the number of children diagnosed with autism or autism spectrum disorder ASD has become a widespread concern throughout the US as well as globally. Federal mandates Individuals with Disabilities Education Act [IDEA], 2004; No Child Left Behind [NCLB] have directed state education departments and local educational agencies LEAs to address the pedagogical needs of these children in the least restrictive environments, namely, inclusive classroom settings. It has been reported that most teachers graduate from university teacher preparation programs with minimum training in evidence-based practices for children diagnosed with autism. Consequently, educators continue to be challenged to learn disability-specific teaching skills that are grounded in the principles of Applied Behavior Analysis ABA to address meeting the learning needs of these students. This study examines a the increase of children diagnosed with autism in the Southeastern region of NY over a five year period 2003-2007; and b the number of ABA trained general education teachers in this region who co-teach in inclusive classrooms that include children classified with autism. The findings of this study recommend future research be empirically conducted in a comparing the various ABA methodologies to determine the efficacy of each intervention with children classified with ASD; and b revising preparatory programs for teachers in higher education to include ABA methodologies to prepare educators to teach children with ASD in inclusive settings. Based on the research findings, institutions of higher education should continue to examine their course of study for all educators and revise their respective curricula to include ABA intervention methodologies which would ultimately benefit not only children classified with autism but other disability categories as Media Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah DasarS HalidjahHalidjah, S. 2014. Penggunaan Media Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 34, 1-9. ew/5342Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Membutuhkan Keseriusan Manajemen SekolahH HermantoHermanto, H. 2010. Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Membutuhkan Keseriusan Manajemen Sekolah. JPK Jurnal Pendidikan Khusus, 62, Matematika SDG MuhsetyoE KrisnadiK KarsoE WahyuningrumT TarhadiD DjamusMuhsetyo, G., Krisnadi, E., Karso, K., Wahyuningrum, E., Tarhadi, T., & Djamus, D. 2014. Pembelajaran Matematika SD. In Pembelajaran Matematika Berdasarkan KBK. Jakarta Universitas Terbuka. pembelajaran matematika SD. Jakarta Dirjen Dikti DepdiknasN AisyahS HawaS SomakimP PurwokoY HartonoM AsAisyah, N., Hawa, S., Somakim, S., Purwoko, P., Hartono, Y., & AS, M. 2007. Pengembangan pembelajaran matematika SD. Jakarta Dirjen Dikti Depdiknas. Terakhir diupdate 12 March 2021 SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di Lawangan Daya, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya, SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Alamat SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 beralamat di Jl. Stadion 45 Pamekasan, Lawangan Daya, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan, Jawa Timur, dengan kode pos 69323. Kontak yang dapat dihubungi Apabila anda ingin bertanya atau menghubungi langsung SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2, dapat melalui beberapa media. Website sekolah dapat dibuka melalui url http//[email protected]. Apabila ingin mengirimkan surat elektronik email, dapat dikirimkan ke [email protected]. Apabila ingin mengirimkan fax, dapat dikirimkan ke 0324321542. Fasilitas yang disediakan SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 berasal dari PLN. SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 menyediakan akses internet yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah. Provider yang digunakan SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 untuk sambungan internetnya adalah Telkomsel Flash. Jam Pembelajaran di SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 Pembelajaran di SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 dilakukan pada Pagi. Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 6 hari. Akreditasi SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 memiliki akreditasi A, berdasarkan sertifikat 175/BAP-S/M/SK/X/2015. INFORMASI LENGKAP SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 Identitas Satuan Pendidikan Nama SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 NPSN 20527273 Alamat Jl. Stadion 45 Pamekasan Kode Pos 69323 Desa / Kelurahan Lawangan Daya Kecamatan / Kota LN Kec. Pademawu Kab. / Kota / Negara LN Kab. Pamekasan Provinsi / Luar Negeri Jawa Timur Status Sekolah negeri Waktu Penyelenggaraan 6 / Pagi hari Jenjang Pendidikan SD Dokumen dan Perizinan Naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. SK. Pendirian 0 Tanggal. SK. Pendirian 1958-12-31 No. SK. Operasional Tanggal SK. Operasional 1910-01-01 File SK Operasional Akreditasi A No. SK. Akreditasi 175/BAP-S/M/SK/X/2015 Tanggal SK. Akreditasi 27-10-2015 No. Sertifikasi ISO 90012008 Sarana Prasarana Sumber Listrik PLN Akses Internet Telkomsel Flash Kontak Peta Lokasi SD NEGERI LAWANGAN DAYA 2 berada di koordinat Garis lintang dan Garis bujur ➤ Petunjuk Arah Bagikan Ulasan Sekolah LIHAT JUGA SD KATOLIK SANTO REDEMPTUS Status Swasta Email [email protected] Alamat Jl. Stadion No. 172 SMP KATHOLIK SANTO THOMAS Status Swasta Email [email protected] Alamat Jl. Stadion 172 SD NEGERI BARURAMBAT KOTA 1 Status Negeri Email [email protected] Alamat Jl. Kesahatan No. 50 SMA ISLAM AN NIDHOMIYAH Status Swasta Email [email protected] Alamat Jl. Stadion II/17B Pamekasan SMP ISLAM ANNIDOMIYAH Status Swasta Email [email protected] Alamat Jl. Stadion II/17b Siswa menulis surah pendek juz 30 Al Quran saat Pondok Ramadhan di SDN Lawangan Daya 2, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 19/4/2021. Selain diharuskan mampu menghafal juz 30 atau juz Amma, siswa tingkat SD dan SMP di Kabupaten itu, juga diharapkan mampu menulis surah pendek juz 30 Al Quran dengan baik dan benar. FOTO Antara/Saiful Bahri Siswa menulis surah pendek juz 30 Al Quran saat Pondok Ramadhan di SDN Lawangan Daya 2, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 19/4/2021. Selain diharuskan mampu menghafal juz 30 atau juz Amma, siswa tingkat SD dan SMP di Kabupaten itu, juga diharapkan mampu menulis surah pendek juz 30 Al Quran dengan baik dan benar. FOTO Antara/Saiful Bahri inline PAMEKASAN - Siswa menulis surah pendek juz 30 Al Quran saat Pondok Ramadhan di SDN Lawangan Daya 2, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 19/4/2021. Selain diharuskan mampu menghafal juz 30 atau juz Amma, siswa tingkat SD dan SMP di Kabupaten itu, juga diharapkan mampu menulis surah pendek juz 30 Alquran dengan baik dan benar. sumber Antara ANTARA FOTO/Saiful Bahri News Kamis, 27 Mei 2021 1130 WIB 27 Mei 2021, 1130 WIB - Sejumlah siswa mengikuti ujian hafalan Al Quran menjelang kenaikan kelas di SDN Lawangan Daya 2, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis 27/5/2021. Dinkas Pamekasan memberikan apresiasi berupa kemudahan memilih SMP Negeri di wilayah kabupaten itu bagi siswa penghafal Al Quran minimal juz 30. ANTARA FOTO/Saiful BahriANTARA FOTO/Saiful BahriArtikel Menarik Lainnya Minta Pemerintah Diawasi, Jokowi Tak Ada Toleransi Bagi Penyelewengan Anggaran Wagub DKI Tegur Guru yang Sebar Hoax Konflik Israel-Palestina Gak Usah Urus Politik! Afrika Dilanda Wabah Penyakit Pes Menyebabkan Korban Muntah Darah Baca Juga 8 Fakta Pria di Lubuklinggau Robek-Buang Al Quran, Sering Bikin Onar hingga Pakai Narkoba 5 Game Bertema Islam yang Cocok Kamu Mainkan saat Lebaran, Buat Cari Pengalaman Baru 7 Tips Buat Gamer Selama Lebaran, Atur Waktu Bermain dan Interaksi dengan Keluarga TAGal quran ujian hafalan al quran ujian hafalan al quran menjelang kenaikan kelas sdn lawangan daya 2 pamekasan Editorial Team Show All Jimmy Writer TERKAIT DENGAN INI Kamis, 30 Maret 2023 1326 WIB Berkat Bintangi "Bidadari Bermata Bening", Ari Irham Jadi Belajar Mengaji hingga... Jumat, 24 Maret 2023 1100 WIB Sungai di Bawah Laut, Fenomena yang Sudah Dijelaskan di Al Quran dan Bikin Ilmuw... Minggu, 19 Maret 2023 1147 WIB Keren! Sadio Mane Baca Al Quran di Perjalanan Laga Tandang Bayern Munchen ke Lev... Sabtu, 18 Maret 2023 1200 WIB Emosi Kalah Main Game, iShowSpeed Langsung dengerin Lantunan Al-Qur'an Bisa Dit... Selasa, 07 Maret 2023 1152 WIB Tradisi Jelang Kelulusan, Ribuan Siswa Kelas 6 SD Se-Banjarmasin Ikuti Khataman... Sabtu, 04 Maret 2023 1614 WIB Gubernur Kalbar Dukung Program Qori Cilik Indonesia, Berharap Lahir Generasi Qur... Rabu, 22 Februari 2023 1440 WIB Buang Al Quran di Got, 8 Warga Malaysia Diperiksa Polisi ARTIKEL LAINNYA LOAD MORE You have reached the end of the list. Want More? KAMUHARUSTAU KAMUHARUSTAU 1 Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Presiden Jokowi Panggil Menteri LHK Bahas Polusi 2 Belum Terima Perbaikan Berkas Bacaleg Aldi Taher, KPU DKI Ditunggu Tanggal 26 3 35+ Ucapan Selamat Hari Minggu untuk Umat Kristen, Terbaru! 4 Kasihan, Pemain Muda Australia Ini 'Dicuekin' Messi saat Minta Tukeran Jersey 5 Potret Cantik Selebgram Maenda Nindya, Ternyata Streamer Games Tembak-Tembakan 6 Miris! Pekerja di Sembakung Ini Lempar Anjing Hidup-hidup untuk Jadi Umpan Buaya 7 Gelar Rapimnas Hari Ini, PPP akan Tentukan Jabatan dan Tugas Sandiaga Uno 8 Mulia! Aldi Taher Sumbangkan Hasil Penjualan Tiket Konser untuk Yayasan Kanker JOIN US JOIN US VIRAL SEPEKAN 1 Gempa Awaljon Putra, Pelapor Siswi SMP yang Kritik Pemkot Jambi Dicopot dari Kejaksaan! 2 Peringati Hari Lansia, Mbak Ita Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia di kota Semarang 3 Terkuak! Inilah Motif Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper di Jurang Pacet Mojokerto 4 Pembunuh Mahasiswi Cantik yang Jasadnya Dibuat di Jurang Mojokerto Ditangkap 5 Keji! Bocah Perempuan di Jember Tewas Digorok Ibu Kandungnya Sendiri 6 Viral Kakak Virgoun Ungkit Utang Budi Jangan Sok Jadi Manusia, Hidup Lo di Tangan Gue! 7 Polisi Bongkar Penyebab Pengamen di Jakpus Ditikam TNI AD, Ternyata Begini 8 Lolly Panik Nikita Mirzani Setop Bayar Iuran Sekolah, Antonio Dedola Tak Bisa Bantu 9 Biadab! Mau Silaturahmi ke Rumah Pacar, Gadis di Gorontalo Dicabuli 7 Pria Berturut-turut 10 Kapolda Riau Tindak Tegas Kasus Bripka Andry 'Curhat' Setor Ratusan Juta ke Atasan VIRAL SEPEKAN 1 Gempa Awaljon Putra, Pelapor Siswi SMP yang Kritik Pemkot Jambi Dicopot dari Kejaksaan! 2 Peringati Hari Lansia, Mbak Ita Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia di kota Semarang 3 Terkuak! Inilah Motif Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper di Jurang Pacet Mojokerto 4 Pembunuh Mahasiswi Cantik yang Jasadnya Dibuat di Jurang Mojokerto Ditangkap 5 Keji! Bocah Perempuan di Jember Tewas Digorok Ibu Kandungnya Sendiri 6 Viral Kakak Virgoun Ungkit Utang Budi Jangan Sok Jadi Manusia, Hidup Lo di Tangan Gue! 7 Polisi Bongkar Penyebab Pengamen di Jakpus Ditikam TNI AD, Ternyata Begini 8 Lolly Panik Nikita Mirzani Setop Bayar Iuran Sekolah, Antonio Dedola Tak Bisa Bantu 9 Biadab! Mau Silaturahmi ke Rumah Pacar, Gadis di Gorontalo Dicabuli 7 Pria Berturut-turut 10 Kapolda Riau Tindak Tegas Kasus Bripka Andry 'Curhat' Setor Ratusan Juta ke Atasan

sdn lawangan daya 2